Menyelami Mahakarya Pemikiran Bung Karno, Sang Inspirator

Yohanis Fransiskus Lema/Facebook.com

Saat senggang, saya suka menyelami pemikiran Soekarno. Bagi saya, karya intelektualnya atau bacaan tentangnya dalam bentuk pidato, pengajaran, maupun tulisan adalah Masterpiece, mahakarya penting bagi bangsa.

Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 adalah momen historis lahirnya Pancasila, berisikan ide besarnya tentang dasar negara Indonesia merdeka.

Kini PANCASILA yang digalinya dari bumi Nusantara menjadi pandangan hidup (way of life), falsafah kebangsaan dan ideologi pemersatu negara.

Ajaran Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat dalam Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan adalah wasiatnya, resep khasnya untuk mengantar Indonesia menuju kehidupan yang tentram, adil dan makmur. 

Soekarno juga menggagas Marhaenisme, narasi besarnya untuk menentang eksploitasi manusia oleh manusia, bangsa oleh bangsa, dengan tujuan mengangkat harkat-martabat manusia Indonesia.

Menyelami hidup, karya, dan pemikiran Soekarno berarti menyelami Nusantara sejak dahulu, melihat realitas Indonesia hari ini, dan mengimajinasikan cita-cita yang harus dicapai bangsa di masa depan.

Soekarno, Negarawan Visioner, ia berpikir besar tentang bangsa, ia melampaui zamannya. Soekarno adalah Inspirator dan Motivator yang menggerakan saya untuk terus berjuang.

Di Komisi IV DPR RI, misalnya, saya menerjemahkan karya dan pemikirannya dalam bentuk keberpihakan tegas pada petani miskin, nelayan kecil-tradisional, juga pada pelestarian lingkungan hidup.

Di bidang pangan, pandemi Covid-19 harus menjadi momentum Berdikari dalam Bidang Pangan, yakni mewujudkan kemandirian pangan, membatasi impor dengan cara menggenjot Produktivitas Pangan.

Dalam aspek lingkungan hidup, memberanikan saya untuk menyuarakan penolakan terhadap perusakan-kehancuran alam untuk tujuan akumulasi profit.

Keberpihakan Marhaen adalah kepada Wong Cilik, kepada Kaum Jelata Demi Keadilan Sosial bagi Seluruh Indonesia.

Dalam balutan tenun ikat khas Ende, Flores, tanah pengasingan Bung Karno, saya kembali membuka buku, menyelami Bung Karno.

Ayo, koleksi buku-buku Bung Karno. Sempatkan membaca, merenungkan, mendiskusikan dan menangkap kontekstualitas pemikirannya untuk saat ini dan masa depan.

Hidup, karya dan pemikiran Bung Karno adalah harta karun berharga karena berisikan Berbagai Ide Inspiratif-Transformatif untuk membangun bangsa.***

Ditulis Oleh Yohanis Fransiskus Lema,S.IP.,M.Si

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024