Pdt. Andreas A. Yewangoe/Tokoh.id |
Artikel ini ditulisnya dalam rangka 25 tahun pelayanan Ds. C. de Bruin di Sumba. Ia tiba di Sumba pada 7 November 1892. Ia diperuntukkan sebagai pekabar Injil untuk orang Sumba. Mula-mula ia ke Melolo, tetapi di sana Ds. W. Pos sudah ada yang bekerja di lingkungan orang Sabu. Karena itu setelah kurang-lebih 15 bulan di Melolo, ia menuju Kambaniru.
Ia sedikit kecewa dengan sambutan di Kambaniru karena disambut hanya oleh sejumlah guru dan istri-istri mereka, sedangkan orang-orang Kristen yang lain mengambil jarak darinya. Ternyata memang kehidupan kerohanian jemaat sangat menyedihkan. Perzinahan di mana-mana, poligami menjadi umum baik yang terang-terangan maupun tersamar, dan ketidakpedulian menguasai iklim kerohanian anggota jemaat.
Di akhir 1894 tercatat 252 orang Kristen, namun yang diizinkan mengikuti Perjamuan Kudus hanya 9 orang. Namun Ds. Bruin berhasil membina jemaat ini dan menyadarkan mereka. Buah-buahnya jelas. Roh Kudus mendukung pekerjaan dan pelayanan pekerja keras ini. Mereka yang diizinkan untuk mengikuti PMK bertambah-tambah. Tentu saja ini adalah "hasil" kerja selama 25 tahun (27 April 1892-27 April 1917).
D.K. Wielenga menulis: "Zonder Kambaniroe is Pajeti niet wel denkbaar. Dat hier de arbeid in korten tijd kon aangevangen en uitgebreid, is in geringe mate te danken aan de hulp van Kambaniroe. De arbeid was in Pajeti mogelijk, omdat Kambaniroe bestond en krachtig hielp... Pajeti is de zoon van Kambaniroe. Het is dus voor de gehele Soemba-Zending een dag van grote blijdschap God te mogen danken, dat Ds. C. de Bruin, met zijn trouwe arbeidsvolle vrouw, vijf-en-twintig jaren heeft mogen arbeiden voor de komst van Gods Koninkrijk op Soemba."
Tanpa Kambaniru, sulit Payeti terpikirkan. Bahwa di sini dalam waktu yang singkat pekerjaan dimulai dan diperluas, adalah karena bantuan Kambaniru. Pekerjaan di Payeti dimungkinkan, karena Kambaniru ada dan membantu dengan sungguh-sungguh... Payeti adalah putra dari Kambaniru. Maka inilah hari bersukacita bagi Soemba-Zending di mana Tuhan boleh disyukuri, bahwa Ds. de Bruin dengan istrinya yang setia dan pekerja keras selama duapuluh lima tahun boleh bekerja bagi kedatangan Kerajaan Allah di Sumba.
Ya, Payeti telah dipilih oleh Wielenga untuk menjadi pos pekabaran Injil bagi seluruh Sumba. Wielenga juga ditugaskan untuk mendekati suku Sumba. Karena itu ia diperlengkapi dengan ketrampilan bahasa-bahasa dan kebudayaan Sumba. Selamat berulang Tahun Jemaat GKS Payeti.*
Penulis
Pdt. Andreas Anangguru YewangoeMantan Ketua PGI 1994-1999, 2004-2009
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!