Saat senja di laut - Foto : Dokpri Agnes Manno |
Hallo semua. Apa kabar? Semoga kalian sehat wal afiat adanya. Jangan lupa jaga kesehatan ya dan mohon patuhi protokol Covid-19 biar kita semua bebas dari wabah virus corona. Amin.
Prakerin dengan Protokol Covid-19 |
Pada kesemptan perdana ini, saya sedikit berbagi pengalaman tentang Praktek kerja industri (Prakerin) yang sudah saya ikuti kurang lebih satu bulan tiga hari. Prakerin merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ). Dan Prakerin sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian nasional. Menurut saya Prakerin adalah kesempatan emas bagi siswa SMK untuk menimba pengalaman secara langsung sekaligus untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di sekolah dan langsung diterapkan di dunia usaha atau dunia industri (Du/Di).
Tentang Prakerin
Pada tanggal 1 september 2020 kemarin, kegiatan Prakerin mulai dilaksanakan. Prakerin ini dilaksanakan hingga 31 oktober 2020. Karena Prakerin dilaksanakan dimasa Covid-19 maka kami sebagai siswa Prakerin diwajibkan memakai face shield dan masker. Hal ini dilaksanakan sesuai ketentuan atau untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ketika Prakerin sedang berjalan Kabupaten Sumba Timur kembali ke zona merah Covid-19. Melihat kondisi ini maka pihak sekolah menarik kembali siswa prakerin untuk "dirumahkan" sampai kondisi memungkin kembali untuk melaksanakan Prakerin. Dan akhirnya saat yang dirindukan tiba pada tanggal 1 Oktober 2020 seluruh siswa dikembalikan ke lokasi Prakerin.
Sebagai anak jurusan (kompetensi keahlian) NKPI, saya melaksanakan praktek pada kapal penangkapan ikan yang berada di Kampung Bugis. SMK Negeri 1 Pandawai melalui kepala program studi sudah menentukan tempat Prakerin dan mencari tempat tinggal sementara selama masa Prakerin. Tentunya tempat tinggal tidak jauh dengan tempat labuh kapal ikan. Di lokasi siswa wajib mengikuti dan menaati semua aturan yang berlaku dari sekolah dan norma yang berlaku di masyarakat.
Dengan begitu saya dituntut lebih mandiri dan bertanggung jawab dengan kegiatan yang kami lakukan selama masa Prakerin berlangsung. Selama masa Prakerin saya tinggal di kos bersama teman saya, karena letak tempat Prakerin dengan rumah cukup jauh.
Hari pertama Prakerin
Dari kiri : Imon, Apvia dan Agnes - Foto : Agnes Manno |
Hari pertama prakerin saya mendapatkan pengalaman baru karena disitulah saya harus bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Awalnya memang saya masih canggung dan kadang masih malu jika harus menyapa ABK yang langsung bersebelahan dengan tempat Prakerin saya. Akhirnya saya sadar bahwa saya sekarang dituntut berlatih untuk bekerja. Artinya saya juga harus cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya. Saya harus menjadi orang yang pandai bergaul, saya juga harus menghormati orang yang lebih tua.
Hari pertama Prakerin (mengikuti kegiatan penangkapan ikan) saya sangat lemas karena banyak hal yang saya rasakan saat berlayar yaitu pusing, muntah - muntah sehingga saya tidak bisa berbuat apa - apa. Meskipun demikian saya tetap berusaha hingga semuanya menjadi terbiasa. Beberapa hari berlalu akhirnya saya baik- baik saja sampai saat ini.
Kami melakukan prakerin sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh juragan kapal. Sebelum melaut kami harus mempersiapkan bahan bakar dan alat tangkap harus tersusun rapi. Kami diminta membawa bekal dan air minum.
Agnes Manno turut dalam penarikan pukat cincin - Foto : Agnes Manno |
Kegiatan yang kami lakukan di lokasi penangkapan yaitu melihat gerombolan - gerombolan ikan.Dengan adanya ikan yang bergerombol maka kami akan mengoperasikan alat tangkap dengan tahap - tahap yang telah ditentukan yaitu pelingkaran jaring, penarikan tali kerut, pengangkatan jaring dan pengangkatan hasil tangkapan. Ketika pengangkatan hasil tangkapan selesai maka kami harus kembali ke dermaga untuk melanjutkan proses pemasaran hasil penangkapan.
Selama masa Prakerin
Setelah beberapa hari saya sudah cukup familiar dengan kegiatan harian di atas kapal. Bagi teman - teman yang belum terbiasa naik kapal penangkap ikan mini purse seine mungkin agak sedikit bingung, tapi lama kelamaan akan terbiasa juga seperti saya.
Di Atas kapal saya dan tiga orang teman saya diajari cara menarik pukat, menarik pelampung, mengemudikan kapal, dan masih banyak lagi.
Dari sekian cerita saya syukuri adalah semua ABK di sana baik, ramah dan sering menyapa saya dan teman-teman. Dari situ pula saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pada akhirnya saya tidak canggung lagi dan mulai cepat bergaul. Saya sangat bersyukur Prakerin memberi saya pengalaman baru. Sehingga saya bisa mandiri dan bekerja sama dengan teman-teman dan ABK. Dengan pengalaman ini sudah ada gambaran bagi saya. Jika nanti ketika saya kuliah atau bekerja dan jauh dari orang tua saya sudah bisa hidup mandiri.
Sekian dulu sekelumit cerita dari saya. Semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi teman-teman dan spesial untuk adik-adik kelas. Mohon saran dan kritik yang membangun. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!