Yanti Mananga/Facebook.com |
Halo pembaca setia Unclebonn.com kali ini kami menghadirkan salah satu sosok guru yang menurut Admin bisa menjadi sosok inspirasi bagi kita semua. Sosok dimaksud adalah Yanti Mananga atau orang biasa menyapanya, Ibu Yanti. Ibu Yanti selain memiliki penampilan yang good looking beliau saat ini diberi amanah sebagai Plt Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Lewa. Selain sebagai Plt Kepala Sekolah, mantan guru SMP Negeri 2 Waingapu ini juga aktif pelayanan di gereja. Tidak tangung-tanggung di GKS Payeti, Ibu Yanti sebagai pemain musik dan juga sebagai singer.
Ditengah rutinitasnya yang padat, Ibu Yanti juga menjadi guru pendamping Vocal Group saat masih menjadi guru di SMP Negeri 1 Waingapu maupun di SMP Negeri 2 Waingapu. Tim vocal group ibu Yanti Mananga menjadi pemenang pertama baik di tingkat kabupaten maupun provinsi bahkan mewakili NTT di tingkat nasional. Keren kan?
Yuk, simak wawancara kami dengan Ibu Yanti Mananga yang saat ini menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lewa kabupaten Sumba Timur. Beliau sebenarnya keberatan saat admin meminta sharing pengalaman terkait kepemimpinan dia selama menjabat Plt kepala Sekolah. Alasannya bahwa dirinya orang baru dan belum memiliki banyak pengalaman untuk dibagikan. Namun ada hal-hal yang ia sampaikan dan menurut admin bisa menjadi nilai positif untuk calon kepala sekolah yang akan datang. Admin melakukan wawancara singkat melalu Messenger/Facebook.
Bu Yanti, bagaimana pengalaman ibu selama menjadi Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lewa? Apakah ibu bisa sharing dengan kami?
"Aduh Pak, saya belum ada prestasi yang membanggakan," ungkapnya singkat.
Apa saja yang menjadi pengalaman ibu selama menjadi Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lewa?
"Kalau soal menjadi kepala sekolah (Plt) walaupun baru beberapa bulan banyak hal yang saya dapatkan. Menjadi kepala sekolah ada hal yang berat. Bukan berat karena administrasi tapi bagamana memahami , mengerti, dan menjadi (orang) bijak bagi bapak dan ibu guru."
"Saat ini banyak hal yang perlu saya benahi di sekolah yang sekarang dan itu membutuhkan materi, waktu dan pikiran. Yah, jalani saja. Saya hanya berpikir bahwa ada maksud dan rencana Tuhan menempatkan saya di sana. Saya (akan) lebih banyak belajar dan belajar," ungkapnya.
Sepengetahuan kami ibu Yanti pernah menjadi guru pendamping mendampingi siswa dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMP? Apa itu benar, Bu?
FLS2N Tingkat Nasional di Palembang Tahun 2015 - Foto : Dok. Yanti Mananga |
"Oo baik pak. Tahun 2009 saya ke Jogja (Yogyakarta) membawa anak-anak SMP Negeri 1 Waingapu dalam lomba Vocal Group. Tahun 2015 saya ke Palembang untuk lomba FLS2N tingkat nasional mewakili NTT. Sebenarnya tidak pernah terbayang juga akan lolos mewakili Provinsi NTT ke Palembang. Hanya di Palembang kami tidak masuk 10 besar. Begitu juga dengan tahun 2016, saya juga ke Manado dampingi anaka untuk lomba yang sama."
FLS2N Tingkat Nasional di Manado Tahun 2016 - Foto : Dok. Yanti Mananga |
Ia juga menceritakan ada beberapa perlombaan (vocal group dan solo vocal) yang prestasinya hanya ditingkat kabupaten dan provinsi saja. Atau hanya dilaksanakan di tingkat kabupaten.
"Tahun 2018 mendampingi lomba solo dan meraih juara 1. Hanya saja tidak ada lomba di tingkat provinsi. Dan tahun 2019 mendampingi siswa untuk lomba solo dan berhasil meraih juara 1 tingkat kabupten dan ke Kupang untuk tingkat provinsi. Hanya saja di Kupang masuk final namun tidak menjadi juara," bebernya.
Apakah ada tips khusus sehingga siswa-siswi yang ibu dampingi sering juara sampai ke level nasional?
"Kalau soal mendampingi anak di bidang seni harus aktif dan disiplin, membutuhkan komitmen, pengorbanan waktu, tenaga dan materi. Selama saya mendampingi anak sejak dulu tahun 2009, kalau namanya latihan hampir tiap hari (sore). Bahkan saya harus sampai antar dan jemput mereka latihan. Saya juga harus menjadi seorang perias wajah (make over) mereka walalupun modal sebagai perias tidak ada."
"Namanya tanggung jawab dan karena itu bagian dari hobi makanya saya jalani semua dan hasilnya anak-anak bisa juara di tingkat propinsi bahkan nasional," ia menambahkan.
Dari cerita teman-teman katanya Ibu Yanti juga aktif di gereja. Boleh berbagi pengalaman iman, Bu?
"Betul pak. Saya aktifnya sebagai pemain musik dan singer. Kalau pelayanan Minggu kan jadwal latihannya di Sabtu. Jadi tidak mengganggu waktu kerja."
Lalu kapan menyalurkan hobinya?
"Kalau hobi, ya, dì sela waktu kosongkan bisa salurkan hobi. Intinya ada keseimbangan antara tugas pokok dan hobi. Selain itu hobi tidak boleh mempengaruhi kinerja. Artinya tugas tetap, tidak boleh terlantarkan karena itu yang terutama".
Demikian hasil wawancara kami. Anda bisa menyimpulkan sendiri tentang IbubYanti Mananga, salah satu guru yang menurut kami guru muda yang dapat memberi kita inspirasi.
Ini Bukan soal usia atau waktu ini soal apa yang bisa kita lakukan, apa yang bisa kita dedikasikan pada orang lain pada bangsa ini. Ini soal itikad baik.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!