Catatan Admin : "Natal Online dan Tradisi Natal" di Masa Covid-19

Admin dan pengelola Unclebonn.com mengucapkan Selamat Natal buat pembaca setia yang merayakan Natal pada hari Jumat, 25 Desember 2020. Semoga dengan memperingati kelahiran Yesus Kristus sang Imanuel membawa sukacita bagi kita dan alam raya.

Natal kali ini sungguh berbeda. Dirayakan oleh umat kristiani sedunia dalam kesederhanaan. Karena negara-negara di dunia termasuk Indonesia masih dilanda pandemik Covid-19. Pemerintah meminta agar pemimpin gereja dapat menghindari kerumunan. Maksudnya ibadah dilaksanakan secara online atau live streaming. Dengan menghimbau natal online umat dapat mengikuti misa atau ibadah dari rumah saja.

Baca Juga : Cerita Hidup Toleransi Dari Manggarai (Flores) Sampai Ke Kaliuda (Sumba) Ternyata Cukup Sederhana

Dengan kondisi demikian tentu tradisi natal yang penuh suka cita baik di gereja, di rumah tangganya bahkan di lingkungan sekitar kita tidak bisa kita rayakan hari ini sampai pada penghujung tahun dan dalam prosesi ibadah atau misa saat menyambut tahun baru 2021. Jelas suasana sangat berbeda. Namun dalam substansi iman kristiani kondisi ini tak akan mengurangi keimanan kita.

Kondisi pandemik Covid-19 membuat kita tak bisa mengunjungi keluarga bahkan tetangga kita. Kita hanya akan mengirim ucapan Natal dan Tahun Baru melalui platform sosial media. Sepertinya paradigma ini akan menjadi paradigma baru di tahun-tahun yang akan datang. Dalam konteks hari ini sosial media mampu menjadi jembatan silahturahmi antar keluarga, antar umat kristiani dan umat dari agama lain. 

Stok Fanta Habis dan Harga Telur Mahal

Kemarin admin sempat berkeliling ke beberapa kios sembako dan mini market.  Walaupun natal tahun ini mengindikasikan bahwa akan berkurangnya kunjungan rumah atau silahturahmi namun stok minuman kaleng seperti Fanta dan Sprite beberapa kios dan toko ada yang kehabisan stok. Padahal sejak pertengahan November 2020 toko atau kios tersebut sudah menyiapkan stok minuman untuk kebutuhan natal. Namun menjelang H-2 stok minuman habis. 

Hal lain sepertinya stok telur ayam di Kota Waingapu terbatas.  Padahal bulan Oktober harga telur ayam satu rak masih diangka Rp. 48 ribu. Seminggu lalu masih Rp. 58 ribu dan menjelang H-1 harga telur ayam sudah naik menjadi Rp. 60 ribu. 

Baca Juga : Natal Dalam Kesederhanaan

Secara umum bisa disimpulkan daya beli masyarakat masih cukup tinggi.  Masyarakat dan umat kristiani pada umumnya masih mempertahankan tradisi natal. 

Namun yang perlu menjadi catatan bahwa kegiatan-kegiatan yang menciptakan kerumunan masa agar dihindari.  Jika sempat berkunjung ke keluarga, tetangga atau rekan kerja maupun kenalan wajib mengenakan masker, memakai handsanitizer, tidak perlu cium hidung (tradisi orang Sabu) atau cipika-cipiki. Intinya taat protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.*