Dalam suatu kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mata pelajaran Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan untuk Kompetensi Dasar Pengetahuan Menerapkan cara pengoperasian Gillnet seorang siswa tiba-tiba bertanya.
“Pak guru ijin bertanya. Apakah pukat dan gillnet merupakan alat tangkap ikan yang sama atau berbeda?” tanya siswa itu saat dirinya melihat beberapa gambar alat tangkap gillnet ditampilkan melalui proyektor LCD.
Sebelum menjawab pertanyaan dari siswa itu saya akan menjelaskan alasan mengapa siswa tersebut bisa mengajukan pertanyaan demikian. Sebenarnya ada alasan fundamentalnya. Pada beberapa daerah pesisir di Sumba (Sumba Timur) alat tangkap gillnet (jaring insang) adalah alat penangkapan ikan yang dianggap berbeda jenis dalam prespektif penggunaan bahan alat tangkap dalam hal ini benang jaring (nets).
Baca Juga : Materi Daerah Penangkap Ikan Kelas X Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
Berdasarkan penggunaan benang jaring ini maka gillnet yang dibuat dari bahan monofilament nelayan menyebutnya sebagai pukat dan yang terbuat dari bahan multifilament baru mereka sebut sebagai gillnet.
Apakah itu keliru?
Mari kita bahas apa itu Gillnet dan apa itu Pukat. Apakah kedua alat tangkap ini sama atau kedua alat tangkap ikan tersebut berbeda?
Gillnet
Secara teoretis jaring insang (Gillnet) merupakan alat tangkap ikan dari jaring (net) yang berbentuk persegi panjang, dimana bagian atas terdapat pelampung dan tali ris atas dan bagian bawah terdapat pemberat dan tali ris bawah, sehingga jaring dapat tegak saat alat tangkap ini diletakan (dioperasikan) di perairan atau pada fishing ground-nya.
Jaring Insang (gill net) adalah salah satu jenis alat tanggkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran mata jaring (mesh size) nya sama.(Martasuganda,s 2002)
Gillnet juga biasa disebut sebagai jaring rahang dan merupakan salah satu alat tangkap yang selektif dan ramah lingkungan. Ikan yang tertangkap oleh alat tangkap ini disesuaikan dengan ukuran mata jaringnya.
Pengoperasian alat tangkap ikan ini cukup sederhana serta mudah dan dapat dilakukan mulai dari pantai sampai lepas pantai. Dapat dioperasikan dengan menggunakan perahu sampai pada kapal yang berukuran besar dan dilengkapi dengan alat bantu yang moderen dan canggih. Tapi lokasi penangkapan yang paling cocok untuk alat tangkap ini di daerah muara atau pada perairan yang tenang, tidak berombak besar atau arusnya tidak terlalu kuat.
Di sepanjang pesisir Sumba nelayan cenderung menggunakan gillnet biasa (gillnet satu lapis atau single gillnet). Namun akhir-akhir ini nelayan sudah mulai menggunakan gillnet tiga lapis (Trammel net). Sebenarnya alat tangkap Trammel net ini difungsikan untuk menangkap udang. Namun dianggap lebih efektif nelayan mulai menggunakan alat tangkap trammel net untuk dioperasikan di perairan sekitar pesisir. Karena harga alat ini mahal tidak semua nelayan menggunakan alat tangkap dimaksud.
Walaupun Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah melaksanakan pelatihan pembuatan alat tangkap Gillnet Milenium namun alat tangkap ini masih dianggap asing oleh nelayan setempat apalagi harganya sangat mahal. Jadi nelayan masih menggunakan single gillnet atau gillnet biasa.
Lantas mengapa Gillnet disebut sebagai jaring insang?
Jika diterjemahkan secara harafiah kata Gillnet sendiri terdiri dari dua suku kata yakni Gill artinya insang dan Net yang artinya jarring. Jadi Gillnet jika diterjemahkan menjadi jaring insang. Gillnet selain disebut jaring insang juga disebut sebagai jaring rahang. Dalam bahasa Jepang, Gillnet disebut “ Sasi Ami ”. Di Indonesia, penamaan gillnet beraneka ragam, ada yang menyebutnya berdasarkan daerah penangkapan, metode pengoperasian, maupun berdasarkan jenis ikan yang ditangkap.
Pada umumnya ikan yang tertangkap oleh alat tangkap ini rata-rata pada bagian operculum ikan atau pada bagian penutup insang - (gilled). Namun perkembangan ilmu pengetahuan bahwa ikan yang tertangkap bukan hanya pada bagian penutup insang (operculum) tapi pada bagian lain yang terdapat pada tubuh (body) ikan.
Berikut ini dijelaskan ada berbagai cara ikan yang tertangkap/terjerat oleh jaring insang antara lain :
- Snagged, yaitu ikan terjerat/tertangkap pada bagian sebelum penutup insang
- Gilled, yaitu ikan terjerat/tertangkap pada bagian penutup insang (operculum)
- Wedged, yaitu ikan terjerat pada bagian setelah celah insang
- Entangled, yaitu ikan terpuntal/tertangkap pada bagian tubuhnya (sirip, kepala, ekor, sungut, dan lainnya)
Lalu apa itu pukat?
Kata pukat tentu tak asing bagi kita. Kita tahu ada pukat cincin (purse seine). Pukat Tarik (payang, dogol, dll), pukat hela, dan pukat dorong. Jika pijakannya adalah klasifikasi alat tangkap yang berlaku di Indonesia maka kita akan menemukan perbedaan yang sangat signifikan antara pukat dan gillnet.
Indonesia sekarang telah menyusun pengkodean klasifikasi alat penangkapan ikan berdasarkan ISSCFG (International Standard Statistical Classification Of Fishing Gear) pada Gear Categories Standard ISSCFG Abbreviation Code Abbreviations Congress yang diselenggarakan oleh FAO. Pengelompokan dimaksud bisa dilihat pada gambar dibawah ini!
Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Berdasarkan ISSCFG |
Gillnet sendiri sebagian besar bahan konstruksinya tersusun atas jarring (net) atau webbing. Alat penangkap ikan yang bagian utamanya terbuat dari webbing terbagi lagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada ukuran mata jaring.
Baca Juga : Bulu Babi (Echinoidea) Di Sumba Disebut Tawoda Dan Deme Makanan Kaya Gizi Dan Protein
Kelompok pertama adalah ikan harus terjerat (tertangkap atau terjerat pada setiap mata jaring) ⎯ jaring insang. Kelompok kedua ikan harus terkurung, terperangkap di dalam jaring ⎯ diantaranya adalah pukat cincin, pukat udang, dan jermal dan lain-lain.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa antara gillnet dan pukat adalah dua alat tangkap yang berbeda. Baik bentuk maupun konstruksinya. Gillnet dalam hal konstruksinya maupun pengoperasiannya lebih sederhana jika dibandingkan kelompok alat tangkap pukat.
Semoga dengan tulisan sederhana ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita tentang berbagai hal terutama dari dunia perikanan. Laut adalah masa depan bangsa. Jangan memunggungi laut!*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!