Pembaca setia Unclebonn.com jika Anda menyukai literasi tentang kepemimpinan maka artikel ini bisa menjadi salah satu bacaan yang menarik untuk Anda. Artikel ini diambil dari Buku Kepemimpinan Edukatip yang diterbitkan oleh Reconserved Consultant Surabaya pada tahun 1987. Sebuah tulisan lawas namun pemikirannya visioner. Admin sepakat bahwa seorang pemimpin bukan dilahirkan melainkan melalui proses edukasi kepemimpinan. Pemimpin yang demokratis menjadi pilihan pada masa kini di era yang serba terbuka. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda baca tuntas.
Kepemimpinan yang kuat, biasanya diidentifikasi dengan kepemimpinan yang tidak demokratis. Hal tersebut banyak diperlukan pada keadaan-keadaan krisis dan darurat yang terjadi dalam kehidupan kita. Pandangan ini menyangkut masalah sura dan pandangan, baik di dalam maupun di luar profesi pengajaran, bahkan tidak semua demokrat dapat menerima faham demokrasi mendatang untuk dipakai saat ini.
Sebaliknya pengikut faham demokrasi dapat menunjukan bukti pengalaman bahwa dengan adanya faham demokrasi dalam kelompok menimbulkan produktivitas yang lebih besar dari pada kelompok otokrasi. Bukti-bukti yang sama menunjukan pada perencanaan demokratik sebagai suatu jalan yang merupakan cara untuk mencegah adanya krisis dalam kehidupan kelompok.
Baca Juga : Pemimpin Yang Tuntas Dengan Urusan Pribadinya Karena Jabatan Itu Amanah Dan Tanggung Jawab
Kita yakin bahwa penentuan kepribadian melalui partisipasi demokrasi adalah lebih matang, lebih mampu, dapat memutuskan hal secara obyektif dan kurang agresif dari pada yang ditentukan atau dibentuk oleh alat-alat yang otoriter, tetapi keunggulan kelompok-kelompok demokrasi tidak tergantung dari ukuran kecilnya kegiatan dalam kepemimpinan yang sesuai dalam kelompok tersebut. Kepemimpinan demokrasi memerlukan sikap, pengertian dan keterampilan yang lebih menyeluruh dan kompleks dari pada hal-hal yang diperlukan oleh pemimpin yang otoriter. Sikap, pengertian dan keterampilan ini dapat di pelajari, tetapi tak akan dapat dipelajari bila tanpa adanya usaha dan pemikiran yang edukatif.
Orang yang mempunyai faham demokrasi menyadari bahwa satu-satunya cara yang efektif untuk menimbulkan kepercayaan sosial dengan menunjukan, bahwa metode-metode demokrasi dapat menangani beberapa masalah pada saatnya secara tuntas.
Hal ini memerlukan cara kerja demkratis ke arah kehidupan kelompok kita yang kompleks menjadi keluarga, sekolah, gereja, persatuan buruh, partai-partai politik, dewan perencanaan dan kongres.
Lebih lanjut demokrat yang keras hati menyadari, bahwa kunci latihan kepemimpinan demokrasi yang harus di mainkan dalam suatu usaha ialah yang sedemikian itu.
Ada dongeng fiksi bahwa kita tinggal menunggu alam untuk memberi kita seorang pemimpin atau menunggu seorang yang secara alam dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Pendapat lain mengatakan bahwa situasi sosial secara otomatis menghasilkan kepemimpinan yang mereka perlukan,contohnya pada perang saudara menghasilkan Linclon (Abraham Linclon).
Kedua ceritera ini cenderung menghambat pembibitan yang dilakukan oleh pendidik-pendidik dalam rangka pemberian tanggungjawab dan latihan kepemimpinan demokratis melaui pendidikan demokratis melalui pendidikan formal atau informal. Tanggungjawab ini harus diketahui dan diterima oleh pendidik – pendidik yang juga sebagai demokrat yang keras hati. Sedangkan pendidik terhadap anak harus mempunyai rasa tanggung jawab.
Jika kita ingin berhasil dalam membuat suatu tempat pusat latihan kepemimpinan demokrasi dalam program sekolah kita karus mempunyai pandangan yang jelas tentang apa yang ingin kita kembangkan. Karena itu adalah penting sekali apabila kita mengetahui kepemimpinan dalam hubunganya dengan fungsi yang ditunjukan dalam membantu kelompok-kelompok untuk tumbuh dan melaksanakan secara produktif, tidak berhubungan dengan kualitas yang ada pada orang tertentu.
Kelompok adalah lebih daripada sekedar individu-individu yang digabung bersama-sama namun suatu kelompok terdiri atas orang-orang yang mempunyai hubungan organisasi dengan usaha-usahanya untuk menjelaskan dan melayani tujuan-tujuan yang ada.
Tujuan-tujuan tersebut memungkinkan individu-individunya sendiri tak dapat menjelaskan atau melayani.
Suatu kumpulan individu menjadi suatu kelompok bila mempunyai tujuan dan masalah bersama, dan cara berfikir yang lazim, cara bertindak, cara memproduksi telah ditentukan dan diterima oleh semua anggota.
Apakah Fungsi-fungsi Kepemimpinan ?
Setiap kelompok memiliki tingkat kematangan sendiri-sendiri, yang mana kematangan kronologis dari masing-masing kelompok tersebut sangat berbeda dengan anggota-anggotanya.
Suatu fungsi kepemimpinan harus dapat membantu keperluan kelompok dalam meningkatkan kematanganya.
Di sini contoh dari kriteria kematangan kelompok dan fungsi kepemimpinan yang sesuai dapat diberikan hanya sedikit, tetapi hal ini mungkin dapat membantu kita untuk menjernihkan konsepsi kita tentang kepemimpinan. Kelompok yang belum matang mempunyai sedikit kesadaran tentang prosedur dan hasilnya. Sedangkan kelompok yang matang mempunyai kemampuan untuk melihat prosedurnya sendiri, mengkorek dan menambah prosedur tersebut dalam mencapai efisiensi kelompok.
Baca Juga : Berdemokrasi Tanpa Baper!
Suatu kelompok anak-anak merencanakan suatu pesta kemungkinan akan mengalami kemacetan/kekacauan dalam memberikan idenya masing-masing tentang permainan-permainan yang perlu diperankan. Pada kelompok yang kurang matang kemungkinan akan menyerahkan hal-hal tersebut pada gurunya untuk memberikan keputusan masalah yang sedang dibahas, atau akan saling mengemukakan keluhannya satu sama lain. Kelompok yang matang kemungkinan akan berhenti dan melihat/mengetahui bahwa hal tersebut akan menimbulkan kekacauan pada saat John dan Mary mulai memberikan idenya yang tidak masuk akal itu, kemudian mulai mengambil keputusan yang bijaksana atau kesepakatan yang dapat diterima.
Di dalam hal ini fungsi kepemimpinan dalam kelompok yang tak matang membantu kelompok untuk melihat cara kerja serta mengetahui hubunganya dengan masalah-masalah ini, kemudian membuat perencanaan yang memuaskan.
Suatu contoh lagi bahwa anggota-anggota kelompok yang tak matang dalam memilih anggota untuk mengerjakan suatu pekerjaan akan mengalami kesukaran untuk membedakan antara orang-orang yang mereka sukai atau yang tak mereka sukai dan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kelompok yang matang akan mampu membedakan antara kepribadian dan peranan-peranan yang diperlukan dalam mencapai produktivitas kerja kelompok. Kelompok anak-anak yang memilih anggota untuk dijadikan panitia membuat poster tidak karena mereka dapat menggambar tetapi karena mereka disukai dan populer, sebab dalam hal ini kelompok tersebut belum banyak mendapatkan atau mempunyai kematangan.
Fungsi kepemimpinan di sini adalah membantu kelompok untuk mengetahui bahwa sumbangan pendapatnya telah diputuskan dan dipertimbangkan dalam kaitanya untuk menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. Jadi dalam hubungan dengan orang yang kebetulan memberikan pendapat itu.
Suatu fungsi kepemipinan harus berhubungan dengan pelayanan untuk mempromosikan pendapat yang cukup memadai dan efisien, memutuskan masalah dan tindakan. Sedangkan suatu kelompok harus tetap menentukan tujuan dan maksud bersama. Secara khusus kelompok tersebut akan mencapai tujuan bersama dengan bekerja melalui perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya. Selain itu juga harus dibantu untuk menjelaskan perbedaan tersebut serta mengingat persetujuan bersama yang melingkupi tiap-tiap konflik yang ada guna membawa informasi yang relevan,yang mana dapat membantu memecahakan masalah yang memisahkan kelompok.
Keperluan ini membantu beberapa hal tentang fungsi kepemimpinan. Kelompok-kelompok itu harus diingatkan bahwa hal-hal tersebut dapat dilaksanakan hanya dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang agar supaya dapat mengarahkan tujuan yang mereka inginkan. Hal-hal ini adalah fungsi kepemimpinan.
Kelompok-kelompok yang mempunyai tujuan bersama harus menganalisa situasi saat ini, mengetahui halangan-halangan dan sumber-sumbernya serta cara mengatasi untuk mencapai tujuan kelompok. Hal ini berarti bahwa kelompok harus dibantu untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dari orang-orang atau sumber lain bahkan melalui penyelidikan mereka sendiri. Selain itu mereka juga harus dibantu untuk membuat rencana yang realistik dan ditunjukan dalam kenyataan terhadap kegiatan yang sedang mereka kerjakan, kemudian dibantu juga untu melatih rencana tersebut sebelum dilaksanakan dan dicoba secara benar di dalam kenyataan.
Di dalam hal ini fungsi kepemimpinan memegang peran penting. Akhirnya kelompok-kelompok yang telah merencanakan dan melaksanakan tujuan harus mengevaluasi semuanya yang telah mereka kerjakan, mengumpulkan dan menginterpretasi data yang diperlukan untuk menjelaskan sampai seberapa jauh keberhasilan dan kegagalannya. Hanya dengan melalui evaluasi, kelompok-kelompok tersebut dapat mempelajari keberhasilan dan kegagalanya.
Di dalam mendapatkan data evaluasi mereka juga memerlukan data, untuk menginterpretasikan secara jujur atau merubah, walaupun hal itu merupakan rencana dan tujuan yang sangat mereka hargai.
Kegiatan atau pelaksanaan kedua funsi kepemimpinan tersebut berhubungan dengan pelayanan yang diperlukan oleh setiap kelompok dalam menentukan hasil proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta menerapkannya dalam perubahan lingkungan yang mereka tempati. Apakah keuntungan-keuntungan dalam menginterpretasikan kepemimpinan dalam hubunganya dengan fungsi yang ditunjukan dalam kelompok untuk membantu pertumbuhan dan melaksanakanya secara produktif ?
Konsepsi kepemimpinan membantu memperjelas bahwa kepemimpinan adalah suatu yang harus dipelajari. Lagi pula kepemimpinan juga dapat membantu kita untuk mempertajam pengertian, sikap dan keterampilan dimana kepemimpinan demokrasi di pelajari atau diperoleh. Kepemimpinan demokrasi menyelamatkan kita dari pemikiran bahwa sifat kepemimpinan sebagai suatu warisan dari orang-orang tertentu atau klas-kelas masyarakat tertentu.
Di dalam kelompok-kelompok yang matang tidak mewariskan kepada setiap orangpun, tetapi melaui beberapa fungsi kepemimpinan yang mungkin didelegasikan oleh kelompok kepada seorang anggota.
Baca Juga : Kelas Sebagai Ruang Demokrasi
Lebih jelasnya kelompok yang matang akan menyesuaikan fungsi-fungsi kepemimpinanya yang berbeda-beda kepada anggota-anggota yang berbeda sehingga sifat kepemimpinan tersebut dapat dilatihkan oleh team, pemimpin diskusi, para narasumber, pencatat dan pengamat proses dan lain-lain, kemudian kepada individu dan kelompok yang kemungkinan memilih untuk menyediakan fungsi kepemimpinan bagi kelompok sebagai keseluruhan, tidak hanya menugaskan fungsi-fungsi kepemimpina kepada seorang atau beberapa orang.
Dijelaskan pula bahwa kepemimpinan juga memperjelas latihan-latihan kepemimpinan dan perkembangan yang tak dapat dipisahkan dari kelompok lain. Sebagai guru bertugas membangun kelompok-kelompok yang matang, menentukan tujuan terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok dan cara kerjanya, selain itu mereka juga bekerja untuk menciptakan pemimpin-pemimpin demokratis. Kepemimpinan selalu ada hubunganya antara pemimpin dan anggota yang mana hubungan tersebut dapat diciptakan hanya dengan kerja sama di antara keduanya yaitu pemimpin dan anggotanya.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua serta menambah wawasan terkait arti kepemimpinan demokratis, kepemimpinan yang lahir melalui proses edukatif.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!