Pengantar
Materi ini dibuat khusus untuk kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) siswa Kelas X Semester Genap Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dimasa pandemi COVID-19. Materi pembelajaran ini sesuai dengan kompetensi dasar (KD 3.12) Menerapkan penanganan ikan secara higienis, dan (KD 3.13) Menerapkan penanganan cepat hasil tangkapan di atas deck.
Materi di atas (2 KD 3 diatas) sebagai acuan namun peserta didik diminta untuk mencari materi lain dari internet maupun dari buku pendidikan (buku teks dan buku pengayaan) yang biasa dipakai peserta didik terkait mata pelajaran Dasar Program Keahlian (DPK) – Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan.
Dengan adanya materi yang disusun ini maka siswa diminta belajar aktif selama masa Belajar dari Rumah (BDR). Karena materi ini disajikan melalui platform online siswa dapat menyesuaikan kondisi dalam memanfaatkan waktu untuk belajar.
Penanganan Ikan Secara Higienis
Penanganan dan penempatan ikan secara higienis merupakan prasyarat dalam menjaga ikan dari kemunduran mutu karena baik buruknya penanganan akan berpengaruh langsung terhadap mutu ikan sebagai bahan makanan atau bahan mentah untuk pengolahan lebih lanjut.
Banyak cara untuk penanganan ikan mulai penyiapan deck dan peralatan yang higienis, penyortiran atau pemisahan ikan perjenis, pemilahan ikan yang rusak, pembersihan dan pencucian, perlindungan dari sengatan matahari dan suhu tinggi, penyimpanan dalam ruang suhu dingin (chilling room) termasuk di dalamnya pemalkahan, pengesan, perendaman dengan air laut yang didinginkan (iced sea water, refrigerated sea water dan lain sebagainya).
Penanganan dan Penyimpanan Secara Higienis
Persiapan Dek dan Peralatannya
Dalam hal mempersiapkan dek sebagai suatu kegiatan awal sebelum para Anak Buah Kapal (ABK) menangani ikan-ikan hasil tangkapan di atas dek/geladak kapal, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yang meliputi :
Persiapan personil ABK yang bertugas saat itu.
Para ABK yang bertugas saat itu harus terlebih dahulu mempersiapkan dirinya lengkap mengenakan pakaian kerja standar, seperti :
- baju kerja/wear pack ataupun mantel bila hujan
- helm kerja
- sepatu boot karet
- sarung tangan (karet ataupun katun)
Mengingat bekerja di atas dek/geladak kapal banyak mengandung bahaya (karena olengnya kapal akibat ombak) maka penggunaan perlengkapan kerja tadi janganlah disepelekan.
Persiapan dek kerja.
Persiapan dek yang dimaksudkan adalah ;
- Menyiram dek dengan menggunakan pompa air laut.
- Menyikat dek sampai bersih dari segala kotoran.Gunakan sabun hijau untuk membersihkan minyak atau kotoran yang sukar dihilangkan.
Membersihkan serta menempatkan peralatan kerja seperti keranjang ikan, ganco pendek, ganco panjang, pisau ikan, golok, sekop, dan lain-lain pada tempat tersendiri yang mudah dijangkau bila diperlukan.
Jika pekerjaan itu dikerjakan pada siang hari, maka di bagian dek kerja harus dipasang tenda/terpal dengan tujuan :
- Lantai dek kerja tidak menjadi panas.
- Ikan-ikan hasil tangkapan tidak terkena sinar matahari langsung karena akan mempercepat penurunan
- mutu/kesegaran ikan.
- Memberi kenyamanan kerja bagi ABK yang sedang bertugas.
Persiapan Terhadap Peralatan dan Perlengkapan Penanganan.
Semua peralatan penanganan, penyaluran dan penyimpanan ikan yang digunakan di atas kapal ikan harus didesain, dikonstruksi dan dibuat dari material yang baik agar tidak mencemari ikan hasil tangkapan, memudahkan, mempecepat dan meningkatkan efisiensi penanganan ikan serta memudahkan dalam pencucian dan pembersihannya.
Persyaratan operasi secara higienis Kapal berikut semua fasilitas peralatan dan perlengkapannya berupa :
- Alat tangkap, dek, papan kurungan ikan dan perlengkapan lainnya.
- Palka, kerangka dan pembatasnya, dan lain-lain.
- Bak, tangki, tong, wadah, alat penanganan, pemotongan, pencucian, penyaluran dan penyimpanan ikan yang berkontak dengan ikan selama penanganan di kapal haruslah dicuci bersih, disikat, dibilas dan dikeringkan, baik sebelum hasil tangkapan dinaikkan ke kapal, antara tiap tarikan jaring ikan, maupun sesudah selesai operasi penangkapan di laut dan sesudah selesai operasi pembongkaran di pelabuhan.
Hal-hal lainnya yang juga berkaitan dengan kebersihan, adalah ;
- Palka dan kolam pembuang kotoran
- Suplai pangan untuk dapur atau ABK tidak boleh disimpan bersama dalam wadah atau palka yang menyimpan ikan basah.
Penanganan Cepat Hasil Tangkapan di Atas Deck
Ikan merupakan suatu komoditas yang sangat mudah mengalami proses kerusakan, relatif lebih cepat dibandingkan dengan produk-produk hewani lainnya. Oleh karena itu, langkah-langkah penanganan di atas kapal segera dilakukan setelah ikan ditangkap. Jika terlambat maka pengaruhnya terhadap cepat-lambatnya proses kerusakan atau metabolisme dalam tubuh ikan.
Penanganan ikan segar adalah penanganan secara langsung terhadap ikan yang masih segar sejak ditangkap di atas kapal sampai didaratkan ditempat pelelangan ikan ( TPI ).
Prinsip yang dianut dalam penanganan ikan basah adalah mempertahankan kesegaran ikan selama mungkin dengan cara memperlakukan ikan secara cermat, hati-hati, bersih, sehat, higeinis dengan segera serta cepat menurunkan suhu atau mendinginkan ikan mencapai suhu sekitar 00C.
Ada 4 hal penting sebagai faktor penentu atau bahan pertimbangan utama ketika melakukan penanganan ikan di atas kapal pasca ikan ditangkap, antara lain :
- Jenis ikan
- Ukuran dan bentuk ikan
- Bentuk penyaluran (distribusi); dipasarkan basah, beku atau olahan.
- Permintaan pembeli; dipasarkan utuh, disiangi, fillet, dan lain-lain
Dalam hubungan penanganan ikan diatas kapal dengan pengesan, ikan laut dapat dikelompokan atas dua jenis yakni ikan dasar (demersal) dan ikan permukaan (pelagic). Jenis ikan demersal, dilihat dari kandungan kadar lemaknya tergolong dalam ikan kurus (lean fish); yaitu sedikit kandungan kadar lemaknya. Oleh karena itu, cara penanganannya dapat dilakukan dengan cara curahan (bulk stowage) atau dengan es dalam wadah peti.
Jenis ikan pelagis, mempunyai kadar lemak yang tinggi sekitar 20 % atau lebih. Cara penangan yang cocok, dengan es dalam wadah (peti, wadah lainnya yang cocok.), atau dalam air yang didinginkan.
Agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempertahankan mutu dan kesegaran ikan hasil tangkapan maka penanganan ikan hasil tangkapan perlu mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut :
- Pilihan kondisi biologis ikan dan alat penangkap yang cocok.
- Siapkan sarana penampung ikan yang bersih.
- Penggolongan ikan hasil tangkapan menurut jenis dan ukurannya.
- Perlindungan dan pendinginan hasil tangkapan.
- Mengenyahkan sumber pembusukan pada ikan.
- Wadahi dan dinginkan ikan sesegera mungkin.
- Pemeliharaan (mempertahankan) suhu rendah sekitar 00C pada seluruh mata rantai.
- Menerapkan prinsip kebersihan dan kesehatan (sanitasi dan hygiene) pada seluruh mata rantai penanganan.
- Senantiasa memperhatikan faktor waktu.
Penangan Ikan Segar Diatas Kapal
Keberhasilan penanganan ikan di atas kapal untuk menjaga mutunya sangat ditentukan oleh :
- Kesadaran dan pengetahuan semua ABK untuk melaksanakan cara penanganan ikan dengan es secara benar.
- Kelengkapan sarana penyimpanan di atas kapal yang memadai, seperti : palka atau peti wadah ikan yang berisolasi dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan ukuran kapal.
- Kecukupan jumlah es yang dibawa saat berangkat menangkap ikan di laut.
Garis besar tahapan kegiatan penanganan ikan di kapal penangkap :
- Mengangkat ikan dari air.
- Melepas ikan dari alat tangkap.
- Mendinginkan ikan.
- Menyiangi ikan apabila diperlukan.
- Mencuci ikan dengan air dingin.
- Menempatkan ikan dalam wadah portable sesuai dengan jenis, ukuran dan mutu ikan.
- (Sortasi/seleksi) serta memberinya es dengan jumlah yang cukup.
- Menyimpan di dalam palka berinsulasi dengan es.
- Merawat ikan selama penyimpanan sampai dengan saat pembongkarannya di pangkalan pendaratan ikan (PPI) atau pelabuhan perikanan.
Penangan ikan yang haris dilakukan di atas kapal sebagai berikut :
- Saat tiba di deck hasil tangkapan disemprot dengan air bersih
- Pemisahan dan pengelompokan menurut jenis dan ukuran
- Penyiangan ikan
- Ikan dicuci dan ditiriskan
- Ikan didinginkan dengan menggunakan es curah
- Pelabelan
Hal-hal yang harus diperhatikan selama proses penanganan ikan sebagai berikut :
- Mencegah atau meminimalisir timbulnya kerusakan fisik
- Melindungi ikan dari terik matahari
- Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati dan hindari sayatan kasar, salah, atau melukai daging
- Ikan dicuci di air mengalir dan bersuhu rendah
- Ikan tidak boleh dicuci dengan air kotor
- Ikan tidak boleh ditimbun terlalu tinggi
- Pada wadah pendingin sebaiknya dilakukan sirkulasi air
Beberapa hal lain yang perlu diingat dalam kegiatan penyortiran ikan sebagai berikut :
- Jangan meletakkan ikan segar/baru di atas ikan yang lebih tua usia tangkapnya dan sementara menanti giliran penyiangan, tanganilah dahulu ikan yang lebih dahulu tertangkap.
- Jangan menginjak ikan atau menyentuhnya dengan kaki karena ikan akan rusak dan cepat membusuk.
- Siangi dan simpanlah ikan kecil sebelum ikan yang besar, sebab ikan yang berukuran kecil lebih cepat membusuk.
- Sedapat mungkin siangilah ikan selagi hidup, dagingnya akan kelihatan lebih putih (karena hatinya terus memompakan darah ke luar selama penyiangan hidup-hidup).
- Ikan besar yang telah disiangi, cucilah dengan tangan terutama pada bagian perutnya (terutama bagi ikan-ikan besar, ikan tuna misalnya).
- Ikan-ikan kecil dapat dicuci dalam keranjang terbuka atau dalam tangki dengan air mengalir. Tiriskan ikan setelah pencucian tadi, tidak boleh tertinggal air kotor di antara ikan.
- Penyiangan dan pencucian menjadi lebih penting kalau ikan disimpan tanpa es.
- Segera setelah dek/geladak bersih dari ikan, dek harus dicuci bersih, siap untuk menantikan naiknya tangkapan berikut.
Untuk mempertahankan kesegaran atau kualitas ikan sebagai hasil tangkapan maka diperlukan serangkaian proses penanganan dan penyimpanan yang baik. Penangan ikan dimulai saat ikan sampai di geladak kapal dilanjutkan pada proses penyimpanan hasil tangkapan. Ada hal penting dari usaha menjaga kualitas atau kesegaran ikan yaitu penanganan mesti dilaksanakan secara cepat dan tepatnamun tetap memperhatikan aspek higienitasnya. Karena ikan adalah komoditas bernilai ekonomis tinggi namun mudah mengalami penurunan atau degradasi kualitas.*
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Modul: Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap. Cianjur : PPPPTK Cianjur
Astawan, Made. 2016. Modul 1 : Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan Di Atas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2006. Buku Teks Bahan Ajar: Dasar-Dasar Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap Paket Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan Kelas X Semester 2. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Eliza, Merina. 2008. Modul : Penanganan Hasil Tangkap. Cianjur: PPPPTK Cianjur
Kurniawan, Iwan. 2016. Modul Guru Pembelajar : Dasar Teknik Penangkapan Ikan Nautika Kapal Penangkap Ikan Kelompok Kompetensi C. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!