Hidup sederhana-kesederhanan kalau mengikuti istilah zaman orang bilang hidup minimalis. Pada umumnya bahwa hidup sederhana yang tergambar dalam pikiran kita kerap diidentikkan dengan hidup susah atau karena latar ekonomi yang serba terbatas. Padahal dalam konteks kekinian ini menyangkut gaya hidup. Life style. Dengan kata lain bahwa hidup sederhana itu sebuah pilihan. Atau pilihan hidup.
Jika kita harus memilih hidup sederhana kita tidak sendiri. Ada teladan hidup hari ini yakni Presiden Joko Widodo. Kesederhanaanya mengakar. Dan menjadi personal branding-nya. Ada lagi pemimpin dunia lainnya, Mahatma Gandhi. Pemimpin spiritual dari India. Ada juga Nelson Mandela mantan presiden Afrika Selatan. Ini contoh pemimpin yang memilih hidup sederhana. Dan kesederhanaan menjadi identitas mereka. Dan ingat Bung Karno dengan segala kharismanya tampak tetap sederhana.
Baca Juga : Apapun Yang Terjadi Dengan Hidupmu Jangan Pernah Abaikan Keselamatan Orang Lain
Saya juga sangat mengagumi tokoh dan cendekiawan muslim Indonesia, Buya Syafii Maarif. Mantan ketua umum Muhammadiyah. Dan beberapa tokoh Nahdlatul Ulama, salah satunya Gusdur atau Abdurrahman Wahid. Nah, untuk tokoh Katolik ada Muder Teresa dari Calcuta-India. Kesederhanaanya begitu mengharukan tapi ia dimuliakan karena kesederhanaanya itu.
Hidup sederhana itu pilihan yang indah tapi menantang. Kita harus bisa mengalahkan gaya hidup hedon-hedonisme. Bagi yang suka narsis di sosial media kesederhanaan adalah musuhnya. Karena segenap ekspresi liar-nya dibatasi oleh sikap sederhana. Sederhana adalah ekspresi standar. Ekspresi minimalis. Orang yang memilih hidup sederhana tidak suka pansos alias panjat sosial.
Hidup Sederhana dengan Rasa Syukur
Seorang guru spiritual pernah menulis bahwa hidup tanpa rasa syukur seseorang akan terus merasa serba kekurangan, tidak percaya diri dengan apa yang ia miliki. Tapi dengan memiliki dan terus memanjatkan rasa syukur ia akan selalu merasa cukup dan terus berusaha menjadi pribadi yang baik tanpa membuat orang lain menderita bahkan tersakiti oleh jalan perjuangan yang ia tempuh. Bahwasanya rejeki setiap orang itu sudah ada tergantung dari porsi usahanya.
Dengan memilih hidup sederhana dan terus menyemai rasa syukur dapat membatasi hasrat serakah dari manusia itu sendiri. Dengan kata lain walaupun beban dan tuntutan hidup yang berat dimana seseorang akan tetap bersikap wajar dan baik tanpa berperilaku koruptif atau berlaku curang pada orang lain.
Baca Juga : Tak Perlu Iri Dengan Kehidupan Orang Lain Karena Setiap Orang Punya Rezeki Masing-Masing
Bahwa rasa syukur adalah tameng yang melindungi manusia dari keinginan daging. Dan keinginan daging itu lemah. Kerap membawa manusia pada perbuatan yang dianggap salah dan dosa. Hidup sederhana itu hidup bersahaja. Pesonanya begitu elegan.
Jika harus memilih hidup sederhana anda diminta agar jangan salah menilai atau menilai buruk kepada orang lain. Jangan menjadi hakim untuk orang lain. Kita harus terus hidup berdampingan dengan saudara lain. Jangan grasak-grusuk, jangan sikut-sikutan apalagi gontok-gontokan dengan orang lain yang tidak sejalan dengan kita. Sebaiknya kamu, kita semua terus memancarkan aura positif dalam menapaki hidup walau dengan jalan memilih hidup sederhana. Bagaimana saudara?*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!