Dua hari ini saya membaca dua status facebook teman yang mengeluh soal sikap teman sosial medianya. Katanya begini,"terlalu e, di facebook dia begitu komunikatif dan akrab pas ketemu lihat saja tidak, pura-pura tidak kenal apalagi tegur?"
Membaca itu saya pun tersenyum sambil ngopi siang. Ternyata bukan saja saya tapi ada juga yang bernasib sama dengan saya. Kalau saya sendiri sebagai pelaku dan korban, hehe.
Begitulah realitanya! Sosial media itu dramaturgi, dunia kita bersandiwara. Tapi tidak semuanya. Kerap pula orang bisa membaca karakter kita dari status-status yang kita muat pada jejaringan sosial bahkan mendeteksi EQ dan IQ kita. Mengerikan, bukan?
Baca Juga : Kerinduan
Memang drama sih. Tapi sebagian karakter kita terekam disana melalui aktivitas kita di sosial media.
Kembali kepada permasalahan sikap dua dunia berbeda di atas. Hal yang teman alami di atas juga saya alami mungkin juga termasuk Anda. Pengguna sosmed yang cermat akan mendapatkan perubahan perilaku tadi. Secara umum kondisi real-nya diluar dari ekspektasi.
Lantas apa gerangan yang menjadi penyebab itu semua?
Saya akan menjawabnya. Mohon maaf saja ini bukan jawaban ilmiah. Ini hanya berdasarkan opini pribadi semata. Berdasarkan pengalaman dan sedikit membaca tulisan orang lain.
Jawaban :
Pertama, mereka hanya menyukai Anda karena cantik atau tampan (😃). Pas Anda me-post foto atau kata-kata (captions) dia akan memberi emoticon. Kerap memberi like, super, wow, peduli dan seterusnya. Di situ mulai menghadirkan keakraban semu. Namun saat bertemu secara fisik ia pura-pura tidak kenal. Say hello pun tidak. Saya pikir ini terjadi lantaran tidak sesuai ekspektasi dia. Pikirnya lawan bicaranya segemerlap di sosial media eh pas ketemu jauh dari jangkauan imajinasi bahkan fantasi liarnya.
Contohnya saya, di facebook kerap saya pake topi sehingga sedikit menghadirkan daya tarik (pesona) untuk nona muda,😁😁. Namun disaat bersua 180 derajat berubah. Ternyata muka sangar dan kepala botak. Si teman facebook (nona muda) tadi akhirnya tak ambil pusing saat itu. Lantas siapa mau help?
Kedua, teman facebook kamu itu orang yang hanya jago kata-kata. Namun saat bertemu dia seorang pemalu bukan seorang yang komunikatif dan dialogis. Ia hanya memberi senyum atau sebatas curi-curi pandang kepada dirimu. Atau dia tidak memiliki keberanian untuk memulai percakapan. Mungkin dianya kurang PD sama kamu. Solusinya Anda harus pro aktif, dong. Tapi jangan agresif ya. Nanti malah kamu dicap, apaan?
Baca Juga : Perubahan Nasib Dimulai Dari Diri Sendiri Tapi Kita Butuh Orang Lain Dan Campur Tangan Ilahi
Ketiga, teman kamu itu orang yang jual mahal alias sombong dan jaim. Bisa juga Anda. Maksudnya begini kalian hanya menunggu siapa yang duluan menegur atau menyapa. Kalau masing-masing menjaga image maka yang ada tidak ada komunikasi yang terjalin. Setelah itu muat status di facebook, nuduh orang sombong hanya sok akrab saja di facebook. Pada titik ini butuh introspeksi diri masing-masing pihak.
Memang masing-masing pengguna sosial media atau netizen memiliki "kenikmatan" sendiri dalam bersosial media. Termasuk soal tabiat membangun pertemanan di sosial media. Fenomenanya dia lebih akrab saat lawan bicara jauh dan cuek ketika dekat. Atau dia hanya suka saja dengan statusmu tapi tidak suka dengan dirimu (fisikmu). Maybe karena fisik atau parasmu tidak sesuai ekspektasi dirinya. Karena orang lebih suka melihat gambar ketimbang kata-kata. Begitulah kira-kira, Pembaca setia unclebonn.com.
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!