Ni Luh Djelantik salah satu pegiat sosial media sekaligus pendukung sejati Presiden Joko Widodo melalui akun facebooknya (24/7/2021) menulis, "Dia (Joko Widodo) jauh dari sempurna tapi dia lakukan sebaik-baiknya yang dia bisa."
Kutipan di atas menggugah perasaan saya untuk kembali menulis tentang idola saya yaitu Presiden Joko Widodo. Semenjak mengenalinya tahun 2012 saya mengagumi karena seorang rakyat biasa mau berjuang dijalan politik sekaligus mampu meraih kursi jabatan baik sebagai kepala daerah maupun kepala negara. Dia hadir bukan dengan gelar akademik yang moncer, bukan anak orang kaya, pewaris dinasti politik, mantan jenderal atau anak jenderal, Jokowi hanya rakyat biasa kebanyakan yang melalui jalan panjang perjuangan : melalui kerja keras, fitnah dan hinaan menerjang dirinya ia mampu duduk ditampuk kekuasaan tertinggi dalam struktur negara Indonesia ini.
Baca Juga : Wacana Presiden Tiga Periode Apa Itu Benar?
Walau sudah berada dipuncak kekuasaan, Presiden Joko Widodo tetap mempertahankan kesederhanaannya, tetap menjadi pribadi yang membumi selalu bersama rakyatnya.
Dia adalah batu karang yang senantiasa dihempas ombak dan gelombang laut bahkan badai. Ia tetap teguh, ia tetap kokoh, ia tak bergeming.
Mungkin presiden dalam sejarah Indonesia yang sepanjang kepemimpinannya senantiasa bully, dihina bahkan difitnah. Apa yang dilakukannya pasti selalu ditanggapi negatif oleh lawan politik-nya. Banyak aksi-aksi yang menantang kebijakan presiden menjurus kepada perilaku anarki. Namun ia tetap tenang. Itulah caranya mengatasi masalah bangsa dan negara. Ia tidak baper ia melakukan sebaik-baiknya yang ia bisa lakukan.
Baca Juga : Nama Presiden Joko Widodo Diabadikan Sebagai Nama Jalan Di Uni Emirat Arab
Bangsa Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi memburuk. Banyak orang stres karena tidak bisa bekerja secara normal padahal kebutuhan hidup menuntut. Perkara bangsa hari ini begitu pelik. Dana triliunan rupiah dipakai untuk mengatasi virus corona disisi lain masyarakat kurang sadar dengan bahaya virus corona. Pihak-pihak yang berseberangan berusaha mendelegitimasi kebijakan presiden terkait penanganan virus Corona dengan membangun opini-opini sesat yang menjerumuskan orang yang fakir literasi pada aksi-aksi fandaslisme dan anerkistis. Beruntung mayoritas anak bangsa paham bahwa tindak reaksioner itu hanya didesain oleh oknum yang punya kepentingan dalam bisnis politiknya.
Saudara sebangsa dan setanah air bahwa bangsa ini membutuhkan kerjasama, gotong-royong dan persatuan sesama anak bangsa. Jangan mau dimanfaatin apalagi mau diadudomba. Kita bukan domba sehingga orang segampang itu memanfaatkan kita untuk kepentingan dirinya yang sudah kaya raya. Nasib kita kita yang menentukan.
You Are Not Alone Mr President
Pak Jokowi, Bapak Presiden tidak sendiri. Kami selalu ada bersama bapak. Jika bukan raga kami tidak disamping bapak, doa dan spirit kami selalu ada bersamamu.
Baca Juga : Tetap Teguh Pak Jokowi
Kami yakin, saat ini, hari-hari ini isi kepala bapak presiden dipenuhi seabrek problema kebangsaan : pandemi, ekonomi, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan, masalah pendidikan, kesejahteraan dan keselamatan rakyat, bangsa Indonesia. Kami tahu ini bukan perkara mudah. Ini perkara besar butuh kepemimpinan yang kuat, koordinasi lintas sektor, kerjasama dan itikad baik dari semua lini yang dikomandoi seorang presiden.
Bapak Presiden kami tahu tubuh bapak mulai kurus, rambut mulai menipis, wajah mulai dipenuhi guratan itu semua pertanda bapak begitu lelah. Capek. Itu pertanda bapak bekerja maksimal. Bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia.
Jangan terpengaruh dengan provokasi dari para oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum yang hanya mencari panggung dibalik masalah, oknum yang tidak tega namanya tenggelam karena karya-karya besar bapak. Biarlah waktu yang menentukan. Yakinlah ketidakpuasan boleh saja ada dari kami toh dukungan dari rakyat kebanyakan selalu ada untuk bapak presiden.
Manusia adalah tempat salah dan kurang tapi Presiden Joko Widodo telah melakukan sebaik-baiknya yang ia bisa lakukan. You are not alone Mr President karena kami bersama presiden.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!