Pengetahuan tentang cara menyambung tali atau splicing ini termasuk dalam salah satu kecakapan pelaut termasuk didalamnya pada bidang keahlian pelayaran kapal penangkap ikan. Oleh karena itu, keterampilan tali menali dan splicing ini perlu dipelajari peserta didik kompetensi keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) karena keterampilan splicing (penyambungan tali) sangat dibutuhkan di atas kapal, kegiatan rancang bangun alat tangkap maupun pada pengoperasian alat tangkap ikan itu sendiri.
Sebelum masuk pada materi pokok peserta didik perlu mengetahui definisi-definisi tentang apa itu tali? Apa itu simpul? Dan apa itu ikatan. Peserta didik juga nanti perlu mengetahui seperti apa itu konstruksi tali. Sebab pengetahuan dasar ini sebagai prasyarat dalam mempelajari materi cara menyambung tali pada mata pelajaran Bahan Alat Tangkap.
Baca Juga : Ringkasan Materi Menjangka Peta Dan Benda Bantu Navigasi
Tali adalah bendanya atau tali itu sendiri atau nama benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata tali adalah barang yang berutas-utas panjang, dibuat dari bermacam-macam bahan (sabut kelapa, ijuk, plastik dan sebagainya) ada yang dipintal ada yang tidak, gunanya untuk mengikat, mengebat, menghela, menarik dan sebagainya. Sedangkan menurut eksiklopedia terbesar dunia yaitu wikipedia Tali adalah kumpulan lapisan linear, benang atau helai yang bengkok atau dikepang bersama dalam rangka untuk menggabungkan mereka ke dalam bentuk yang lebih besar dan lebih kuat.
Dari dua pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa tali adalah kumpulan helaian atau lembaran halus material
yang dipintal atau diproses secara mekanik atau kimiawi dan menghasilkan
bagian-bagian dengan ukuran tertentu sehingga membentuk tali (rope) serta memiliki
kekuatan putus (breaking strength) tertentu pula. Sehingga tali yang sudah
terbentuk itu dapat dimanfaatkan sesuai
jenis pekerjaan atau kebutuhan tertentu.
Baca Juga : Bacaan Ringan Anak Ikan : Ketentuan Umum Dan Istilah Kelautan Dan Perikanan
Simpul adalah bertemunya atau
pertautan tali dengan tali yang saling mengikat. Definisi simpul menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
ikatan pada tali atau benang. Sedangkan berdasarkan sumber lain simpul
diartikan hubungan tali dengan tali. Artinya bisa satu tali dengan tali yang
lain maupun dengan tali itu sendiri. Sementara itu ikatan diartikan ikatan hubungan
antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Konstruksi Tali
Konstruksi Tali Sumber: www.artofmanliness.comarticlesrope-construction-and-materials |
Seutas tali memiliki
struktur atau bagian-bagian yang akanmembentuk tali. Seutas tali terdiri dari fibres, yarn, dan strand yang melalui
proses mekanis akan membentuk untaian tali. Dalam
konteks tali menali pengertian Yarn adalah untaian serat yang dippilin yang
terdiri dari serat atau filamen alami atau buatan manusia dan digunakan untuk
membentuk tali. Untaian serat ini
dipelintir bersama (dilapisi) dengan arah yang berlawanan untuk membuat benang
yang lebih tebal.
Baca Juga : Soal Dan Jawaban Prosedur Darurat Dan SAR
Starnd adalah serat
atau filamen dipilin, dianyam, atau diletakkan sejajar untuk dipelintir atau
dianyam lebih lanjut untuk membentuk satu unit menjadi benang atau tali. Dalam konteks lain
bahwa strand adalah salah satu kabel dipilin bersama atau diletakkan sejajar
untuk membentuk tali kawat atau kabel.
Serat atau fibres
dibagi terdiri atas 2 jenis yaitu serat alami dan serat buatan. Dikutib dari sumber.belajar.kemendikbud.go.id
serat alami adalah serat yang langsung
diperoleh dari alam. Berdasarkan asal usulnya, serat alam dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok yaitu serat yang berasal dari tumbuhan , hewan , dan
bahan tambang. Serat yang berasal dari tumbuhan mengandung unsur utama berupa
selulosa. Serat buatan merupakan serat
yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari
serat buatan adalah kuat dan tahan gesekan. Serat buatan dapat diproduksi
secara murah dalam jumlah yang besar.
Pengertian kata
"serat" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sel atau jaringan
serupa benang atau pita panjang, berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang
pisang, daun nanas, kulit kayu dan sebagainya), digunakan untuk pembuatan
kertas, tekstil dan sikat.
Berdasarkan definisi
di atas serat dapat diartikan sebagai bagian-bagian dasar atau bagian terkecil
dari tali yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung melalui proses
kimiawi dan mekanik untuk membentuk satu kesatuan tali.
Cara Menyambung Tali atau Splicing
Dalam materimenyambung tali (splicing) ada 4
kegiatan atau keterampilan yang perlu dipelajari antara lain :
- ·
Simpul Mata (Eye Splice)
- ·
Simpul Pendek (Short Splice)
- ·
Simpul Panjang (Long Splice)
- ·
Simpul Dasar (Back Splice Rope)
Simpul mata atau
simpul sosok (Eye splice)
Simpul mata (Eye Splice) Sumber : brainstudy.info |
- Ujung tali kardilnya dibuka + 30 cm, lalu ujung setiap kardil diikat dengan benang agar benang kardil tidak rusak.
- Tali dilekuk sesuai besarnya mata tali yang diinginkan.
- Langkah selanjutnya :
- ·
Kardil yang ditengah disisipkan pertama yang disebut kardil no. 2
- ·
Kardil no. 1 disisipkan dikiri kardil no. 2
- ·
Kardil no. 3 disisipkan dikanan kardil no. 2 atau disisipkan silang dengan kardil no. 1.
- ·
Setiap kardil disisipkan secara berlawanan arah pintalan tali paling kurang 5 X sisipan.
Simpul Pendek (Short Splice)
Short Splice Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Short_splice.PNG |
Pintalan pendek digunakan untuk menyambung dua ujung tali, atau tali – tali yang putus, supaya sambungnya rapi. Kelemahan dari pintalan pendek ini adalah tidak dapat digunakan untuk tali – tali yang bergerak pada kerak. Langkah-langkahnya splicingnya sebagai berikut :
a. Setiap ujung tali yang akan
disambung kardilnya dibuka paling kurang 30 cm lalu ujung setiap kardil diikat
dengan benang-benangnya tidak rusak.
b. Setiap tali yang akan disambung
dirapatkan dan kardilnya dipertemukan secara bersilangan.
c. Setelah sudah rapat pada pertengahan
yang akan diseples diikat dengan benang agar tali tidak melorot pada waktu
diseples.
d. Setiap kardil diseples secara
berlawanan arah pintalan tali paling kurang 5 X sisipan.
Long Splice
Long splice Sumber : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:LongSplice.PNG |
Seperti halnya pintalan pendek, pintalan panjang juga ( digunakan untuk menyambung dua ujung tali. Hasil penyambungan dengan pintalan panjang ini lebih halus dari pada pintalan pendek.)
Penyambungan dua tali dengan "Sambatan Panjang". Untuk membuat
sambungan yang berguna ini langkah-langkahnya sebagai berikut :
- lepaskan ujung tali sekitar empat
kali lipat dari sambungan pendek, atau dari empat hingga lima kaki, buka satu
untai di setiap tali sebanyak setengahnya lagi;
- tempatkan untaian tengah
bersama-sama seperti di A, maka untaian tambahan akan muncul seperti di B dan
C, dan alur spiral, yang tersisa di tempat tidak ditata, akan muncul seperti di
D dan E.
- Lepaskan dua untaian tengah, F dan G
, dan letakkan mereka ke dalam alur, D, E, sampai bertemu B dan C, dan pastikan
dan jaga agar tetap terpelintir saat melakukannya.
- ambil helai H dan J, potong setengah
benang di masing-masing, buat simpul overhand di dalamnya dan selipkan ujungnya
di bawah lay berikutnya seperti pada sambungan pendek.
- lakukan hal yang sama dengan untaian
B, C dan F, G; membagi, mengikat, dan menempelkan untaian yang dibagi dengan
cara yang sama.
- regangkan tali dengan kencang, tarik
dan pukul dan gulung sambungan sampai halus dan bulat, dan potong semua ujung
yang longgar di dekat tali.
Long Splice
Sumber: https://constructionmanuals.tpub.com/14251/css/Long-Splice-131.htm |
Simpul Dasar (Back splice rope)
Sesuai dengan namanya
simpul dasar adalah merupakan dasarnya splicing untuk pembuatan simpul – simpul
Atau ikatan – ikatan lebih lanjut. Disamping itu prinsip penggunaan simpul
dasar yang utama adalah untuk mematikan ujung tali agar tidak terurai lagi.
Simpul Dasar (Back splice rope) Sumber : NEKTONIX |
Langkah-langkah penyambungan :
Pelaksanaannya :
a. Kardil dibuka pada ujung talinya +
30 cm, lalu idiikatkan dengan benang pada ujung setiap kardil.
b.
Membuat simpul
dasar.
c. Setiap kardil disisipkan secara berlawanan arah pintalan tali paling kurang 5 X sisipan.
Baca Juga : Membahas Penggunaan Kata Gillnet Dan Pukat Dalam Masyarakat Nelayan Sumba Timur Sehari-Hari
Atau menggunakan
cara yang umum dipakai sebagai berikut :
- Mersiapkan alat dan bahan yang sering digunakan
dalam pembuatan alat-alat penangkapan.
- Mengurai ujung tali yang akan di splice kemudian ujung tali tersebut
diberikan selotip atau dibakar agar strand (bagian-bagian tali) rapih
- Berikan tanda
yang berbeda pada setiap strand agar memudahkan dalam pengerjaan.
- Tali cabang 1 (strand 1), Tali cabang 2 (strand 2) dan tali cabang 3 (strand 3) ditekuk satu sama lain menindis (mengikat).
- Dilakukan teknik splacing dengan cara melawan arah pintalan tali. Untuk arah pintalan kekanan (S) maka
displacing dengan arah strand haruslah dengan arah yang
berlawanan (Z) dan sebaliknya.
- Teknik splacing dilakukan ≤ 5 kali
- Rapikan strand dengan cara melelehkan
ujung-ujung strand tersebut.
Demikian materi cara penyambungan tali (splicing) yang bisa
disajikan pada kesempatan ini semoga bermanfaat untuk peserta didik kompetensi
keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan. Mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk penyusunan materi ajar berikutnya. Terima kasih.
Sumber :
- .Ardihja
Supardi, Bahan Alat Tangkap. 2007
- Rakhmat
Syam, 2017. Modul Pembinaan Karir, Kelompok
Kompetensi G Bahan Alat Tangkap. Jakarta.
- Setiono
Adi, Bambang dkk. 2008. Buku Peserta didik Nautika Kapal Penangkapan
Ikan Jilid 3. Jakarta.
- https://www.academia.edu/40662951/TALI_TEMALI_3
diunduh pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 10.00 Wita
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!