Hari ini saya makin percaya tentang kekuatan cinta setelah beberapa peristiwa yang mengagumkan berlalu. Cinta itu memampukan bagi diri seseorang, sama seperti seorang suami di India karena kemiskinannya ia rela menggotong mayat istrinya sejauh 12 km.
Seorang pria dengan besar hati menikahi pasangannya walau kekasihnya itu sudah berubah rupa setelah menjadi korban kebiadaban seorang pemuda yang sengaja menyirami wajah wanita itu dengan air keras hanya karena cintanya ditolak.
Baca Juga : Ku Cinta Caramu
Ada kisah menarik lainnya ketika seorang istri dengan setia dan penuh cinta merawat suaminya yang terkena stroke. Ia berperan ganda sebagai pencari nafkah hidup untuk menafkahi keluarganya. Cinta mereka begitu dalam. Kedalaman cinta mereka menyingkirkan segala kelemahan, keraguan, kejenuhan dan rasa malu. Apakah cinta hanya sebatas kata-kata?
Dahsyatnya cinta bahwa cinta membutuhkan aksi dan pembuktian. Apa yang diungkapkan seirama dengan tindakan. Bukan sebaliknya lebih banyak berbicara namun miskin tindakan.
Baca Juga : Cinta Yang Mendamaikan
Dahsyatnya cinta bahwa cinta lahir dari kekurangan. Dari kekurangan itu lahirlah kesempurnaan. Jika semua orang memiliki kesempurnaan untuk apa mereka saling mencintai? Bukankah karena cinta mampu menyatukan perbedaan dan kelemahan dengan rasa yang sempurna?
Dalam hidup ini kita tak perlu selalu bermegah dalam kesempurnaan diri. Yang memegahkan manusia itu adalah cinta. Seorang calon suami tak harus berharap lebih seolah-olah calon istrinya itu malaikat. Seorang suami yang bijak ia sanggup memberi sekaligus mampu menerima dalam kedewasaan pikir - seperti apa yang orang selalu bilang: menerima dirinya apa adanya. Toh kelak karena cinta itu, sang istri akan "membesarkan" suaminya.
Baca Juga : Sephia
Untuk menjadikan cinta itu abadi diperlukan semangat dalam jiwa dan keteguhan menjaga komitmen. Jika tidak cinta terkesan membosankan. Dan cinta itu perlu dan selalu diperbaharui dalam doa. Jika semua masalah cinta dibiarkan merajai mahligai cinta maka cinta itu akan berubah jadi neraka. Mengapa? Karena setiap orang akan diperhadapkan dengan apa yang saya namakan ujian cinta.
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!