Hari ini Senin (2/8/2021) Merah-Putih berjaya di Olimpiade Tokyo 2020 karena dua srikandi pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menang di final ganda putri olimpiade atas pemain China. Dengan kemenangan di final ini menjadi persembahan emas pertama untuk kontingen Indonesia sekaligus mencatat sejarah baru bagi ganda putri Indonesia yang pertama meraih emas di olimpiade. Kepada Grey dan Apriyani bangsa Indonesia bangga pada kalian.
Baca Juga : Kepercayaan (Trust)
Selang beberapa jam, kontingan Indonesia mampu menambah pundi-pundi medali melalui kemenangan Anthony Ginting atas Kevyn Cordon melalui dua set langsung pada perebutan medali perunggu dari cabang bulu tangkis. Indonesia patut bangga dengan perjuangan maksimal anak bangsa merebut medali perunggu.
Namun sayang berita yang heroik dari para patriot bangsa dicemari oleh berita hoax terkait hibah dana 2 Triliun dari keluarga pengusaha kaya almarhum Akidi Tio. Menyesakan dada tentunya di tengah usaha pemerintah mencegah dan menurunkan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19 ada segelintir oknum melakukan tindakan yang kategori membuat resah bangsa dan negara. Kenapa meresahkan?
Baca Juga : Siapa Mau Uji Nyali Jadi Orang Jujur?
Pada tanggal 26 Juli 2021 perwakilan keluarga almarhum Akidi Tio, melalui anak bungsunya, Heriyanti alias Ahong melakukan serah terima secara simbolis di Polda Sumatera Selatan yang diterima langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri dan disaksikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Sikap kemanusiaan dari keluarga almarhum Akidi Tio benar-benar meyakinkan dengan melibatkan pejabat negara dan daerah. Ini perilaku yang sudah bekin gaduh dan meresahkan banyak pihak.
Mantan menteri BUMN era presiden SBY, Dahlan Iskan bahkan sampai menulis secara khusus bahwa bantuan tersebut benar adanya dengan mengkonfirmasi sumber-sumber yang kredibel. Sampai hari ini pun keyakin mantan menteri ini masih sama bahwa dana 2 Triliun dari almarhum Akidi Tio tersimpan di bank Singapura mungkin senin depan atau senin depannya lagi pasti akan cair.
Kita juga berharap yang terbaik bahwa itu pasti terealisasi. Jika itu tidak benar ini adalah kebohongan terbesar sepanjang tahun 2021. Sikap tidak terpuji ini telah meruntuhkan wibawa polisi dan Pemprov Sumatera Selatan. Bagi pelakunya harus ditindak tegas dengan semua orang terkait yang merancang agenda hoax ini.
Baca Juga : Runtuhnya Idealisme
Hoax 2 triliun ini telah mencederai banyak pihak yang telah memuji dan mengapresiasi sikap dermawan keluarga almarhum Akidi Tio. Di tengah kondisi yang serba sulit akibat pandemi Covid-19 tiba-tiba ada bantuan yang begitu maha besar datang. Ibarat Santa Claus yang datang bagi-bagi hadiah untuk orang-orang yang membutuhkan. Pegiat sosial media, Denny Siregar menulis curhat di statusnya bahwa dia dibully habis-habisan lantaran sudah memuji kebaikan hati keluarga almarhum Akidi Tio namun pada akhirnya itu hanya hoax.
Mungkin tidak hanya Denny Siregar yang diserang habis-habisan bisa juga pejabat negara yang di-bully lantaran hoax dana hibah 2 Triliun ini. Sikap tidak terpuji ini sungguh menggelikan dan terasa hina jika konteksnya hari ini. Mereka harus ditindak seberat-beratnya karena telah meruntuhkan wibawa lembaga negara.
Baca Juga : Don't Judge A Book By Its Cover
Yang jelas hari ini almarhum Akidi Tio bersedih bahkan menangis dengan sikap mencari muka keluarganya yang terasa menggelikan dan hina dina ini. Menyedihkan sekali. Dilain pihak para srikandi berjuang mengharumkan nama bangsa yang lain meruntuhkan wibawa bangsa. Sikat habis Pak Polisi. Jangan biarkan perilaku tidak terpuji ini terus terjadi.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!