Segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas kita : transaksi elektronik dan interaksi dengan sosial media atau website tertentu akan meninggalkan bekas atau jejak. Jejak itu dinamakan jejak digital atau digital footprint.
Jejak digital ini secara tidak langsung “mempengaruhi” kita terutama di jejaringan sosial media. Saya memilih jaringan sosial (social networking) karena tempat ini begitu familiar bagi kita dan generasi milenial berada di arena ini.
Maksud saya mempengaruhi kita itu cara kita berinteraksi mewakili sebagian kondisi psikologis kita. Bagi saya yang tertarik dengan teori bahwa tindakan adalah manifestasi dari pikiran seseorang meyakini gambaran yang ditampilkan seseorang (tidak semua orang) adalah mewakili kondisi psikologisnya saat itu.
Namun pernyataan ini tidak selalu benar karena ada teori lain bahwa apa yang ditampilkan seseorang di sosial media hanya berupa drama atau dalam istilahnya disebut sebagai dramaturgi. Maksudnya apa yang ditampilkan di sosial media itu hanya berupa “kebohongan” kecil atau tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Baca Juga : Ini Dia 8 Cara Menghindari Badai Petir, Nomor 8 Sering Memakan Korban
Jejak digital bisa memberi andil bagi seseorang baik yang bersifat negatif maupun positif. Hal ini berkaitan dengan pemikiran Anda yang Anda posting atau komentar yang Anda berikan saat menanggapi postingan teman di sosial media anda (facebook, twitter, dan lain sebagainya).
Bagi saya menyampaikan pendapat di akun sosial media pribadi atau di media publikasi lainnnya seperti kita menanam. Menanggapi komentar orang dengan menjaga tutur kata seperti kita merawat hubungan baik. Kelak kita akan memanen apa yang kita tanam dan kita rawat mulai hari ini.
Baca Juga : Cerita Pembelajaran Jarak Jauh Model Luring Di SMP Negeri Satap Laimeta, Tetap Semangat Ditengah Kesulitan!
Pendapat atau opini itu suatu saat akan “dibenturkan” kembali kepada pelontarnya. Karena jejak digital yang tidak dihilangkan akan menjadi riwayat perjalanan kita ditengah era digital saat ini. Orang bisa saja menggoreng kiri kanan terkait opini yang kita muat. Jadi kelak pertanggungjawaban yang kita mesti buktikan.
Bagaimana mewujudkannya kebaikan ketika menggunakan tool-tool media sosial? Gunakan media sosial dengan arif dan bijaksana itu lebih efektif dan lebih produktif.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!