Guys, siapa yang tidak kenal dengan Manny Pacquiao petinju Filipina yang legendaris itu. Pacman (julukan Manny Pacquiao) selain masih aktif sebagai petinju professional ia juga seorang senator atau aktif di dunia politik.
Dikutib dari Wikipedia.org Emmanuel Dapidran Pacquiao alias Manny Pacquiao lahir di Kibawe, Filipina, 17 Desember 1978 (42 tahun) merupakan seorang juara dunia tinju profesional asal Filipina. Ia adalah satu dari sedikit petinju yang mampu bertahan di peringkat elit dunia dalam usia yang relatif senior. Pacquiao adalah petinju dari benua Asia pertama yang berhasil meraih gelar juara tinju profesional di delapan kelas berbeda, atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.
Namun pada pertandingan melawan Yordenis Ugas, Manny Pacquiao kalah angka. Ugas menang angka mutlak atas Pacquiao dalam partai perebutan gelar juara dunia tinju kelas welter (super) WBA, yang berlangsung 12 ronde di Las Vegas, Minggu (22/8) WIB, 116-112, 115-113, dan 116-112.
Banyak orang beranggapan kekalahan itu membuat karir Pacquiao tamat. Atau dengan kata lain akibat kekalahan itu Pacman akan pensiun dari ring tinju yang telah membesarkan namanya. Ia akan fokus pada dunia politik bahkan desas-desusnya dia akan mencalonkan dirinya sebagai calon presiden Filipina pada periode yang akan datang.
Pertanyaan apakah Manny Pacquiao kecewa?
Kekalahan bagi seorang juara dunia itu tentu menyakitkan. Namun tidak bagi seorang Pacquiao. Ia tetap berpikir positif dan bijak. Bahwa dia lebih melihat berkat yang ia terima ketimbang fokus pada kekalahan. Melalui akun resmi facebooknya Manny Pacquiao menulis demikian.
“Saya telah tiba di titik ini dalam karir saya karena rahmat Tuhan. Dialah yang memberi saya kekuatan untuk berjuang. Saya bisa melihat ke belakang dan jujur mengatakan bahwa saya memberikan yang terbaik. Keluargaku dan kamu, para penggemar telah bersamaku sepanjang jalan. Saya tidak akan fokus pada kekalahan tetapi hitunglah berkat yang sudah saya terima.”
Belajar dari Manny Pacquiao
Guys, manusia tidak pernah lepas dari kegagalan. Kegagalan adalah cambuk untuk memacu semangat berjuang. Bukan membuat kita pasrah. Namun pada titik tertentu seseorang perlu melakukan refleksi dan kontemplasi tentang kebaikan dan berkat Tuhan.
Seorang mantan juara dunia, Manny Pacquiao pernah menyandang 8 gelar berbeda dalam perjalanan karir tinju profesionalnya namun memasuki usia yang semakin renta kekalahan demi kekalahan kerap ia terima. Namun ia tidak menyalahkan kegagalan hari ini. Ia tetap bersyukur dan berpikir positif. Ia melihat ke belakang betapa besarnya berkat atau rahmat Tuhan yang sudah ia terima.
Artikel Terkait : Bagaimana Menjadi Pemenang Sejati? Yuk Belajar Dari Kemenangan Yordenis Ugas Atas Manny Pacquiao
Yang jelas, dari arena tinju, Pacquao telah mengubah nasibnya yang sebelumnya hidup susah dan miskin namun kini ia telah hidup dalam kelimpahan harta, memperoleh nama besar, dan kehormatan.
Ada perihal kecil diluar dari panggung tinju yakni ada berkat Tuhan yang luar biasa yang sudah diterima oleh Manny Pacquiao bahwa ia tetap sehat baik secara fisik maupun psikis, memiliki keluarga yang harmonis dan karir politik yang moncer di negaranya, Filipina. Itulah mengapa ketika kalah bertanding melawan Ugas, Manny Pacquiao tetap tenang menerima kekalahan itu dengan lapang dada dan tentunya penuh rasa syukur.
Guys, jika kita mengalami kegagalan jangan putus asa. Berpikir positif saja dan senantiasa bersyukur. Barangkali itu solusi bijak yang bisa kita pilih. Memang kelemahan manusia dia tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki saat ini. Dalam konteks tertentu prinsip ini baik dan produktif. Namun sebagai insan Tuhan melaksanakan reflektif dan mencari waktu teduh merupakan sebuah keniscayaan bagi kita (saya dan Anda). Karena apa? Kita juga tidak jauh dari kegagalan. Namun oleh arena berkat Tuhan kita pasti dimampukan untuk melewati berbagai cobaan dalam hidup kita masing-masing. Amin.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!