Di masa pandemi Covid-19 ada fenomena baru atau yang lagi ngetren saat ini yakni maraknya orang berkaraoke dari rumah. Memang soal karaoke ini sudah dilakukan orang sejak lama. Namun karena dampak pandemi Covid-19 dan kebijakan WFH (Work From Home) kemudian adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga banyak guru, pegawai pemerintah, karyawan perusahaan, pedagang dan masyarakat umum lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Mungkin karena alasan tertentu lalu adanya kemudahan akses internet, banyaknya channel youtube yang menyediakan lagu-lagu karaoke memungkinkan semua orang untuk memanfaatkan platform digital tersebut untuk mengisi waktu luang atau sekedar menghibur diri dengan bernyanyi karaoke.
Baca Juga : Grey Dan Apri Berjaya, Akidi Tio Menangis
Memang saat ini katanya menikmati musik (mendengar dan menyanyi) sebagai cara relaksasi diri yang baik. Berkaraoke dari rumah dengan mengundang teman atau rekan kerja misalnya dianggap satu paket hemat. Maksudnya dimasa normal kita bisa saja ke cafe atau tempat hiburan malam lainnya tapi kita harus mengeluarkan kocek. Saat ini tidak perlu.
Dikutib dari aldodokter.com bahwa ada banyak manfaat musik bagi kesehatan. Perpaduan irama dan lirik dalam musik diketahui dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, hingga emosional orang yang mendengarkannya.
Penelitian menunjukkan bahwa ada beragam manfaat musik untuk kesehatan, seperti menenangkan pikiran, memberi energi pada tubuh, dan mengelola rasa sakit. Selain itu, mendengarkan musik yang lembut juga dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah hingga melancarkan pernapasan.
Baca Juga : Secret Admirer
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa mendengar musik dan bernyanyi (karaoke) baik untuk kesehatan fisik maupun psikis. Namun demikian jika berkaraoke tanpa memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sekitar bisa berdampak buruk bagi tetangga dan lingkungan setempat. Bagaimana maksudnya?
Etika Berkaraoke
Menurut saya berkaraoke itu baik selama tidak mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan lingkungan sekitar. Biasanya orang NTT adalah orang-orang yang sangat memahami dengan kondisi psikis dan kebatinan tetangga. Lebih pakai perasaan dari pada urat, namun kadang juga pakai urat kalau berlebihan.
Baca Juga : Kultur Yang Gemar Pesta
Etika berkaraoke perlu juga diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan jam atau kondisi lingkungan setempat. Biasanya orang masih menerima jika karaoke pada jam standar dimana orang masih bersantai ria dengan anggota keluarganya. Jam malam secara umum yaitu pukul 22.00. Biasanya di daerah tertentu jika ada aktivitas lebih dari pukul 22.00 akan diberitahu oleh ketua RT atau tokoh tertentu karena mayoritas orang memanfaatkan waktu untuk beristirahat.
Orang akan paham jika berkaraoke lebih dari jam malam standar bila bukan aktivitas yang rutin. Maksudnya begini jika berkaraoke karena ada acara tertentu sehinggga harus dilanjutkan karena memang sedang asyik-asyiknya. Namun bila karaoke sudah menjadi hobi yang kerap dilakukan setiap saat kita juga mesti memiliki kepekaan dengan lingkungan sekitar. Jangan bawa asyik sendiri karena style kita, kegemaran kita, cara memilih relaksasi (saluran) pasti beda dengan orang lain. Artinya kita juga perlu menghormati hak-hak orang lain untuk mendapatkan rasa nyaman dan sehat.
Baca Juga : Menjadi Sombong Itu Penting, Guys
Selain soal waktu, volume suara juga perlu diatur. Karena tujuan karaoke untuk menghibur dirikan? Oleh karena itu, volume suara alat musik perlu juga diperhatikan karena karaoke bukan kontes atau festival jadi perlu memperhatikan suasana kebatinan orang lain juga. Seperti saya sebutkan di atas jangan bawah asyik sendiri. Kita memang makhluk individual namun kita juga makhluk sosial.
Biasanya ketika berkaraoke tanpa memperhatikan etika atau norma walau yang nyanyi suara bagus pun terdengar hambar bukan lagi dinikmati yang ada malah banyak omelan yang keluar. Namun jika dilakukan dengan menarik (seni), tepat waktu, saya rasa tetangga akan menikmati dengan suasana hati yang senang dan gembira. Bahkan ada yang request lagi (pengalaman teman saya). Itu tandanya kita sudah memberikan kebaikan pada orang lain. Tapi kalau kerap berlebihan saat berkaraoke, saat berpapasan mau say hello pun rasanya enggan untuk menyapa. Jadi kitanya perlu tindakan introspeksi diri.
Baca Juga : Harta, Tahta Dan Wanita
Nah pembaca yang budiman demikian tulisan singkat untuk para penikmat musik karaoke. Berkaraoke sejatinya itu baik dan sehat namun perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Maksud jangan bawa asyik sendiri tapi kita mesti peka dengan hak-hak orang lain untuk menikmati rasa nyaman saat istirahat siang apalagi malam.*
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!