Jangan Menyerah pada Kejahatan dan Lakukan Terus Kebaikan

Bukan baru sekarang banyak diantara pelaku kekerasan, pembunuhan termasuk teror adalah orang-orang terpelajar. Janganlah heran, karena tingkat pendidikan seseorang tidak menjamin ia tidak melakukan tindakan kejahatan. Orang terpelajar sekalipun berpotensi berpikir dan bertindak di luar akal sehat termasuk melakukan kejahatan.

Jangan pula heran, apabila sekarang nampaknya marak terjadi berbagai tindakan kejahatan, seolah-olah tindakan kejahatan meningkat pesat. Harus diingat bahwa media sosial yang kita gunakan ini mempunyai pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Media sosial telah memudahkan kita melihat, dan mengenal berbagai jenis kejahatan yang terjadi diberbagai tempat dan waktu. Sehingga membuat kita hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. 

Baca Juga : Melakukan Kebaikan Membutuhkan Mental Kuat

Tindakan kejahatan nampaknya tidak berkurang bahkan yang terjadi adalah peningkatan dan sepertinya hanyalah berpindah tempat. Berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain, meski dengan pelaku yang (cenderung) berbeda, serta dilatarbelakangi modus yang beragam. 

Maaf tidak bermaksud menakut-nakuti, bukan tidak mungkin saudara dan saya bisa saja menjadi korban kejahatan bahkan berpotensi menjadi pelaku tindakan kejahatan baik itu kekerasan, teror, diskriminasi, bullying dan lain sebagainya.

Baca Juga : Wan Ping : Kebaikan Sejatinya Memang Untuk Dibagikan

Ingatlah bahwa sekacau-kacaunya negeri ini  jangan pernah menyerah, jangan pernah takut, dan jangan pernah diam pada tindakan kejahatan yang nyata itu. Jangan terprovokasi dengan mereka yang sengaja memecah belah dengan isu-isu yang tidak benar apalagi yang tidak masuk akal. Terus bersikap positif, kontrol diri dan jelih melihat informasi yang bertebaran di dunia maya.

Berdoa dan berjaga-jagalah. Teruslah berbuat baik kepada siapapun, tanpa terkecuali. Jumpailah mereka yang tidak pernah  ditemui dan bersahabatlah dengan mereka. Bertolong-tolonglah dalam kasih yang tulus dan tidak membeda-bedakan. Semoga dengan melakukan demikian berkuranglah mereka yang mencari-cari alasan untuk menyakiti, menolak, bahkan melukai kita. 

Baca Juga : Hebatkah Kamu Dengan Melabrak Balik Orang Yang Menyakitimu?

Akan tetapi apabila pada akhirnya kita disakiti pula, dilukai bahkan terbunuh sekalipun karena prinsip hidup kita maka setidaknya ada yang berdoa dan bersyukur karena kita pernah hadir memberi manfaat dan makna melalui kata juga karya kedalam hidup mereka.  

Ingat jangan menyerah kepada kejahatan dan terus berusaha menjadi orang baik dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika manusia tidak menjangkau perihal hidup baikmu yakinlah mata Tuhan selalu tertuju kepadamu dan membalasnya setimpal amal baikmu dalam keadilan ilahi.* 

Baca Juga : 

• Upah Sebuah Kebaikan
• Cerita Inspirasi Tentang Bocah Tukang Semir Yang Balas Budi Kepada Direktur Perusahaan