Namun tahukah kamu berjalan bersama Tuhan itu bukan perkara mudah jika kita benar-benar menyelami firman Tuhan. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit akan selalu biru. Mendung akan selalu diakhiri dengan hujan. Usahamu yang keras itu tak selalu mulus untuk mencapai target dan tujuan atau rumah tangga yang selalu harmonis. Namun kadang bahkan kerap para pengikut atau umat Tuhan diuji kesetiaan kala mengikuti jalannya. Berbagai hal kadang harus ada keringat dan air mata. Namun bentuk ujiannya tentu sesuai kemampuan masing-masing orang. Tuhan tak akan memberi kuuk melampaui kemampuan kita.
Baca Juga : Apakah Maksud Memilih Hidup Elegan Untuk Para Sultan?
Seperti proses untuk mendapatkan besi murni mesti melalui tanur api. Disitu besi murni akan terpisah dari bongkahan batu atau material yang tidak dipakai. Mungkin juga manusia seperti itu. Sehingga Tuhan ingin tahu sejauh mana dan siapa saja pribadi yang setia dengannya walau dalam kondisi yang terpuruk hidupnya namun imannya tetap teguh pada Tuhan.
Namun yang sering terjadi bahwa Tuhan lebih sayang umatnya daripada menguji. Roh Tuhan kerap bekerja pada pribadi-pribadi yang lemah agar orang (pribadi) itu tidak akan atau dibiarkan terjerumus dalam dosa dan kejahatan. Kasih Tuhan lebih luas dari samudera bahkan diatas segalanya.
Baca Juga : Apa Perbedaan Memberi Dalam Kelimpahan Dan Memberi Dengan Ikhlas?
Ada kisah menarik tentang seseorang yang selalu berdoa dan melakukan devosi kepada Tuhan. Namun semakin sering pemuda itu berusaha sesuai kehendak Allah namun berbagai masalah kerap menghampiri dirinya. Ia sering gagal dan ia belum mampu mengendalikan emasinya serta berbagai pergumulan hidup belum terjawab.
Suatu saat dalam keputusasaan ia ingin mengakhiri segala cara baik yang ia lakukan selama ini dan ingin meninggalkan Tuhan. Namun Tuhan hadir diujung harapannya. Suara Tuhan selalu berkata lewat suara hati pemuda itu. Disaat itu ia mendapatkan keteduhan hati. Tuhan hadir dengan berbagai cara yang Tuhan mau.
Baca Juga : Khotbah Di Hari Minggu
Akhirnya pemuda itu kembali memilih kejalan Tuhan. Ia kembali mengandalkan Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah meninggalkan umatnya sendirian. Namun Tuhan juga tidak mau menjadi Sinterklas agar umatnya tidak menjadi orang yang lemah, pribadi yang harap gampang namun Tuhan ingin anak Tuhan adalah anak Tuhan yang kokoh dan teguh imannya.
Saudara pembaca Unclebonn.com bahwasanya jika kita memiliki Tuhan kita tidak dibiarkan jatuh dengan mudahnya ke dalam jurang salah dan atau dosa. Tangan Tuhan selalu memegang tangan kita dan menuntun langkah kita sebagai umatnya. Dia yang akan menghardik cobaan dari setan dan meluputkan kita dari bencana dan segala malapetaka. Ada Amin saudara?
Baca Juga :
- Sekelumit Kisah Elisabeth Sutedja, Lulusan Terbaik Harvard, Vice President - Business Development Boeing Company yang Memilih jadi Suster
- Mengenal Lebih Dekat Suster Elisabeth Sutedja Lulusan Terbaik Harvard University yang Memilih Hidup Membiara
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!