Tulisan ini hanya untuk memancing kembali semangat untuk menulis. Saking sibuknya (bukan sok sibuk ya) saya masuk kedalam situasi “gagap ide” situasi seperti saat kapal kandas. Ya begitulah analoginya. Oleh karena itu saya memilih judul di atas 👆 yang ringan plus jenaka. Biar Natal kita makin semarak setelah membaca artikel singkat ini.
Wajah (muka) kelas ekonomi bukan bentuk kesirikan saya pada mereka yang memiliki wajah (muka) kelas eksekutif, VIP atau VVIP. Ini hanya ungkapan dari hasil (meditatif dan kontemplatif) bahwa faktor muka berdampak signifikan bagi hidup seseorang jika dikelola secara arif, bijaksana dan kritis. Kritis dalam hal ini membaca sikondom (situasi, kondisi dan domisili). Selain memperhatikan sikondom juga memperhatikan sikon**l (sikap, kontrol: maksudnya kontrol diri, dan totalitas).
Baca Juga : Membongkar Tabiat Cewek Cantik
Baik muka kelas ekonomi maupun kelas eksekutif hemat saya dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas. Faktor tersebut memberi andil dalam meningkatkan taraf hidup seseorang bukan saja pada diri seseorang bahkan di sebuah lembaga atau tempat usaha. Karena wajah atau muka tadi memberi sentimen dan insentif tertentu.
Makanya di BUMN atau BUMD orang-orang dibagian depan (front line) selalu ditempatkan orang dengan penampilan menarik (good looking) baik soal wajah maupun body-nya. Mengapa orang-orang seperti itu ditempatkan di bagian depan? Karena selain enak dipandang (effect) juga dianggap mampu menentramkan bapak-bapak yang kuat marah. Biasanya kalau ada orang yang kuat marah-marah (di bank) itu orang yang biasa bawa duit berkoper-koper, hehe.
Baca Juga : Tips Sukses Untuk Pria Gagal Tampan Supaya Selalu Tampil Menarik Dihadapan Wanita
Bagi kaum adam atau kaum hawa yang memiliki wajah eksekutif itu lebih enteng jodoh (kalau tidak terlalu mematok standar tinggi) bahkan bisa dapat orang berduit. Sudah punya wajah eksekutif, pintar, memiliki sikap yang baik, dan beriman saya yakin berkat Tuhan berlimpah untuk orang yang demikian.
Eits bagi kita yang wajah kelas ekonomi jangan ciut nyali dulu bro and sista. Memang awalnya kelompok ini selalu dijadikan ban serep. Biasa terjadi pada kaum batangan (laki-laki). Laki-laki yang tampang pas-pasan (kelas ekonomi) biasa saat tampil pertama kali, wanita yang merasa cantik tak sudi melirik dirinya. Nanti saat dia kejepit baru dianya minta tolong. Menghadapi situasi demikian tak perlu kalian jual mahal. Terima saja ya. Waktu yang akan menjawabnya.
Baca Juga : Poseidon, Kisah Asmara Dan Skandal Sang Dewa Penguasa Lautan Yang Temperamen
Yang berwajah kelas ekonomi bisa kok dapat pacar atau istri cantik. Tak perlu percaya diri yang berlebihan di
hadapan cewek cantik. Ini kerap bekin risih dan dianggap lebay. Cukup jaga penampilan (jaga juga aroma tubuh), bersikap yang baik, jaga tutur kata, berilah pujian kepada lawan bicaramu, hargai dia sebagai perempuan, Anda juga harus cukup cerdas, dan berilah perhatian yang wajar. Ujung dari usaha tersebut kalau Anda sudah memiliki pekerjaan tetap. Itu seperti senjata pamungkas dengan dilengkapi alat peredam.
Cewek dewasa ujung dari fantasi dan pencarian cinta adalah mendapatkan pasangan hidup yang baik dan punya pekerjaan tetap. Jika orang tersebut mendapat pasangan yang baik, ganteng / cantik dan kaya itu bonus dari pergumulan hidupnya.*
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!