Bolehkah orang Katolik menyimpan patung agama lain seperti patung Budha atau patung Dewi Kwan Im di rumahnya? Ini pertanyaan yang kerap dilontarkan orang. Yuk simak penjelasannya.
Bisa boleh, bisa juga tidak. Karena ini berkaitan dengan dua hal, yaitu menyangkut yang fisik, yaitu patungnya itu sendiri dan sikap batin dari orang yang menyimpannya. Pertanyaannya, dia menyimpannya untuk apa? Ini yang tidak bisa kita lacak pada setiap orang. Menyimpannya bisa sama, setiap orang bisa lakukan itu. Tetapi untuk apa dia simpan itu bisa berbeda pada setiap orang.
Contohnya begini, orang Jawa boleh saja menyimpan wayang atau patung Jawa. Tidak ada soal kalau itu disimpan sebagai sebuah karya seni. Tetapi justru akan menjadi soal adalah bagaimana sikap batin dari orang yang menyimpan itu. Itu yang mesti kita bedakan.
Jadi yang lebih penting sebenarnya adalah bagaimana sikap batinnya. Soal ini kita bahas lebih lanjut.
Menyimpannya tidak masalah, mau patung dewa apa pun tidak masalah. Tetapi untuk apa? Apakah itu berkaitan dengan keyakinan tertentu atau tidak? Atau pertanyaan lain, apakah orang yang menyimpan itu masih meyakini itu atau tidak? Kalau orang itu menyimpannya sebagai murni karya seni, atau karena itu karya leluhur, atau karya orang-orang zaman dulu, itu tidak menjadi soal. Tetapi itu kemudian menjadi soal kalau sikap batinnya berbeda. Dia merasa ada tuah-tuah tertentu, atau dengan menyimpan patung ini kemudian dia menjadi hoki misalnya, nah ini yang keliru.
Jadi di sini ada dua hal yang mesti dibedakan dengan baik, yaitu fisiknya dalam arti menyimpan patungnya dan sikap batinnya.
Sikap batin terhadap patung yang disimpannya itunseperti apa?
Maka saya mengatakan tidak masalah kamu mau simpan patung apa pun dan dari agama mana pun atau dari budaya apa pun, boleh, tetapi bersyarat.
Apa syaratnya?
Syaratnya adalah “Betulkan sikap batin kamu” Jadi sekali lagi diingatkan, kalau kamu menyimpan patung hanya sebagai sebuah karya seni tidak ada soal, tapi kalau kamu menyimpannya dalam kaitan-kaitan tertentu, misalnya dengan menyimpan itu lalu ada jimatnya atau ada hokinya, nah ini dia yang perlu diwaspadai. Karena dengan meyakininya seperti itu maka kamu jatuh pada penyembahan berhala yang sesungguhnya.
Sekarang jadi paham. Satu pertanyaan lagi. Apakah di rumah-rumah orang Katolik, penggunaan patung-patung kudus misalnya patung Yesus, Patung Bunda Maria atau Patung-Patung Orang Kudus lain itu sifatnya wajib atau tidak?
Dengar ya bahwa penggunaan patung itu bukan sebuah kewajiban. Jadi jangan salah mengerti bahwa orang Katolik harus punya patung di rumah? Tidak. Tidak harus. Kata harus itu tidak pernah ada, tetapi orang Katolik boleh menggunakan patung. Iya!! Jadi kalau itu dimengerti sebagai sebuah keharusan justru itu tidak tepat. Jadi, jangan kita menggunakan ukuran itu untuk menilai kekatolikan seseorang. Itu tidak tepat.
Oh begitu ya?
Misalanya begini, seandainya seorang masuk di salah satu rumah orang Katolik dan disitu tidak menemukan satu patung pun bahkan mohon maaf tidak punya satu salib pun, kita tidak bisa mengatakan bahwa orang itu atau keluarga itu kurang Katolik. Bisa jadi karena orangnya tidak mampu membeli patung atau orangnya memang tidak butuh. Jadi, tidak ada kewajiban seorang Katolik wajib atau harus punya patung suci atau punya salib di rumahnya. Tidak ada kewajiban itu. Tapi yang ada adalah Boleh atau diperbolehkan mempunyai patung atau salib di rumah orang Katolik.
Oh jadi boleh menggunakan patung atau salib tapi tidak harus ya?
Seorang Katolik boleh menggunakan itu dan gereja mengijinkan penggunaannya sejauh itu membantunya untuk berdoa, silahkan.
Apakah berdoa harus pakai patung atau tidak? Tidak harus. Bahkan berdoa Rosario tanpa patung, bahkan tanpa Rosario sekalipun, juga tidak mengurangi esensi doanya. Karena setiap orang bisa berbeda-beda. Ada orang yang bisa terbantu dengan patung, tapi ada orang yang tidak. Itu juga tidak apa-apa.
Kalau seseorang menolak menggunakan patung untuk berdoa, apakah dengan demikian dia kehilangan kekatolikannya? Tidak sama sekali. Tapi kalau seseorang menyalahkan Gereja Katolik karena menggunakan patung, itu dia salah besar. Tapi kalau dia tidak mau menggunakan patung, dia tetap benar. Jadi, ini dua hal yang berbeda dan tolong dibedakan dengan benar.
Jadi kita dengar baik-baik, saya akan ulang lagi biar kalian tidak salah mengerti. Kalau tidak mau berdoa pakai patung, itu tidak salah sebagai orang Katolik. Tapi kalau menolak Gereja Katolik menggunakan patung lalu mengatakan Gereja Katolik salah karena menggunakan patung, Anda salah. Ini dua hal yang berbeda. Tapi kalau menerima ajaran itu tapi tidak mau menggunakannya atau tidak cocok? Tidak masalah.
Berarti nalar orang yang harus dibentuk ya?
Benar sekali. Jadi memang nalar seseorang yang harus dibentuk, bahwa penggunaan patung itu bukan sebuah kewajiban, tapi itu ijin yang diberikan Gereja. Mungkin ada orang yang tidak terbantu dengan patungnya, ya sudah, jangan dipaksakan. Tapi banyak juga orang yang terbantu dengan menggunakan patung. Ya, silahkan saja dipakai. Jadi memakai patung atau tidak itu bukan esensinya. Tetapi kalau dengan memakai patung lalu kemudian seseorang bisa mengarahkan diri dengan lebih baik, itulah esensinya.
Demikian penjelasan dari Penulis apakah boleh orang Katolik menyimpan patung agama lain di rumahnya? Apakah orang Katolik wajib atau harus menggunakan patung bunda Maria, salib, patung Yesus atau orang-orang Kudus sebagai media berdoa? Jawaban tergantung niat dan kehendak hati.*
Penulis : MYB
Catatan: Artikel ini sudah diedit sesuai dengan kebutuhan Blog.
Baca Juga :
- Absolusi Dan Penitensi Dalam Ajaran Katolik
- Siapa Saja Yang Dilahirkan Tanpa Dosa Asal?
- Bolehkah Seorang Wanita Katolik Berhijab?
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!