A. Fish Finder
Fish finder adalah jenis sonar khusus yang dirancang untuk mendeteksi ikan (atau makhluk biologis lainnya) di dalam air. Prinsip kerjanya sama persis dengan sonar, tetapi karena targetnya makhluk hidup yang relatif lebih kecil dan dapat bergerak ada beberapa penyesuaian pada fish finder Frekuensi suara yang dihasilkan lebih tinggi (20-200kHz). Mampu membedakan target individu Gelombang suara dipantulkan oleh tubuh ikan, utamanya dipantulkan oleh gelembung renang jadi dengan penelitian lebih lanjut dan bank data akustik dapat ditentukan jenis ikan tersebut.
Fungsi
Fishfinder digunakan untuk mendeteksi besarnya gerombolan ikan pada lokasi yang ditunjukkan pada peta zona potensi ikan. Dengan peralatan canggih berupa fish finder dan perlengkapan Global Positioning System (GPS) dapat memudahka n nelayan mengetahui posisi ikan. Alat tersebut dimungkinkan dapat mengura ngi beban nelayan akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hasil kerja dari sebuah instrument Fish Finder sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, seperti diantaranya suhu air, kemurnian air dan kekentalan air. Faktor eksternal tersebut dapat mengubah kecepatan suara yang akan dikirimkan ke objek. Pada gambar 1 akan ditunjukan gambaran sederhana dari proses tracking ikan menggunakan Fish Finder.
Skema kerja Fish Finder |
Konstruksi
Konstruksi alat pendeteksi ikan atau Fish Finder terbagi atas 4 bagian utama antara lain : transmiter, tranducer, receiver dan recorder. Berikut penjelasan 4 bagian utama dari Fish Finder.
1. Transmitter
Transmitter adalah bagian dari fish finder yang memproduksi pulsa listrik untuk dikirimkan ke transducer, namun sebelum sampai di transducer, pulsa listrik tadi diperkuat terlebih dahulu dari hanya beberapa watt (W) menjadi ribuan Watt (Kw). Transmitter dalam sistem Sonar Unit berfungsi untuk memancarkan impuls listrik. Sonar Unit yang baik, seharusnya memiliki Transmitter berdaya tinggi (High Power Transmitter) di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan, Transmitter berdaya tinggi akan meningkatkan probabilitas pantulan (echo)
pada zona air yang lebih dalam ataupun jika kondisi air sangat buruk. Oleh karenanya Transmitter berdaya tinggi menjadi salah satu parameter baik tidaknya suatu Sonar Unit. Pada sistem Sonar Unit, seperti sudah dijelaskan sebelumnya output dari Transmitter akan diproses oleh Transducer.
2. Transducer.
Bagian alat yang berfungsi merubah pulsa listrik menjadi pulsa suara yang kemudian memancarkannya kedalam media air untuk mengenai obyek (sasaran/ target), dimana setelah suara tersebut mengenai sasaran maka akan dipantulka n kembali dan kemudian akan diterima kembali oleh transducer receiver. Disini pulsa suara diubah kembali menjadi pilsa listrik.
3. Receiver
Receiver adalah sebuah perangkat elektronika yang memiliki fungsi sebagai penerima/penangkap. Receiver dalam sistem Sonar Unit berfungsi untuk menerima / menangkap signal gelombang suara pantul dari objek. Sonar Unit yang baik, seharusnya memiliki Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik (Sensitive Receiver). Alasan diperlukanya Receiver dengan tingkat kepekaan yang baik ialah agar gelombang suara pantul dari objek dapat di terima dengan baik. Secara teori gelombang pantul pastinya tidak sekuat gelombang datang. Mengurangi probabilitas hilangnya informasi yang diterima dapat dilakukan dengan menggunakan Sensitive Receiver Pada sistem Sonar Unit, hasil yang diterima oleh Receiver (berupa gelombang suara) kemudian kembali akan diproses oleh Transducer untuk diubah kedalam bentuk impuls listrik.
4. Recorder
Alat ini berfungsi menggambarkan informasi pulsa listrik dalam bentuk goresan pada kertas pencatat dengan menggunakan stylus. Dalam penggunaan kertas pencatat ini ada dua jenis, yaitu kertas basah dan kering.
Sistem kerja Fish Finder |
Prinsip Kerja Fish Finder
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasanya Fish Finder menggunaka n sistem kerja dari SONAR. SONAR UNIT (transducer, transmitter, receiver dan display) menjadi bagian-bagian penting dalam menjelaskan prinsip kerja dari sebuah Fish Finder. Secara sederhana, dapat dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sebuah Fish Finder sebagai berikut :
- Transmitter mengeluarkan impuls listrik (electric impulse).
- Transducer mengubah impuls listrik tersebut kedalam bentuk gelombang suara.
- Ketika gelombang suara tersebut menabrak sebuah objek, maka gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali.
- Pantulan gelombang suara tersebut kemudian diterima lagi oleh Receiver dan signalnya dikuatkan (amplified).
- Gelombang suara yang telah di-amplified melalui Receiver tersebut kembali dikirimkan ke Transducer untuk diubah lagi kedalam bentuk impuls listrik.
- Terakhir, setelah diubah dalam bentuk impuls listrik, informasi tersebut akan diterjemahkan dalam bentuk string data yang kemudian hasilnya akan ditampilkan pada Display.
Pengoperasian Alat
Fishfinder merupakan teknologi suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik, sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air.
Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan. Suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulka n kembali oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; lalu diteruskan ke receiver dan oleh mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan menggunakan echo signal processor dan echo integrator.
Prosesnya didukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global Positioning System), Colour Printer, software program dan kompas. Hasil akhir berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang diinginkan. Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau pendugaan, teknologi ini memiliki kelebihan, antara lain: informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time). Dan secara langsung di wilayah deteksi (in situ). Kelebihan lain adalah tidak perlu bergantung pada data statistik. Serta tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti (friendly), karena pendeteksian dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater sound).
Untuk mengoperasikan fish finder, perlu mengetahui fungsi dari berbagi tombol yang tersedia pada display unit. Berbagai merk pabrikan fish finder yang mempunyai versi sendiri-sendiri, namun secara garis besar fungsinya hampir sama. Macam dan fungsi tombol-tombol tersebut, antara lain:
- Power On – Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan fish finder.
- Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder
- White Line, tombol ini berfungsi untuk memperjelas garis dasar peraian serta untuk membedakan antara garis dasar perairan dengan benda-benda yang berada didekat dasar perairan seperti ikan atau udang.
- Depth Range, untuk mengatur range kedalaman yang akan dideteksi
- Phase Range, tombol untuk memilih tingkatan jarak atau lapisan kedalaman, dimana setiap lapisan kedalaman disesuaikan dengan jumlah kelompok jarak kedalaman.
- Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam. Biasanya ada piliha n lambat, sedang dan cepat.
Fisfinder ini digunakan pada kapal-kapal perikanan yang ke laut. Karena daya jangkaunya luas. Serta untuk kepentingan perusahaan perikanan.
B. Fishfinder Portable
Fishfinder jenis ini adalah jenis alat untuk mendeteksi ikan yang bias dibawa kemana-mana. Artinya alat ini bisa dengan mudah di copot atau dipasang. Biasanya portable fish finder jenis ini digunakan pada kapal-kapal kecil untuk di muara, sungai, rawa-rawa, dan sebagainya.
Fungsinya sama dengan uraian fish finder diatas hanya daya jangkauya lebih kecil.
Fish Finder Portable Sumber : Shopee |
C. Fishfinder Berbasis Smartphone
Deeper adalah salah satu alat pendeteksi ikan yang bisa digunakan untuk smartphone dan tablet yang bersistem operasi Android 2.2++ dan iOS 4.0+. Alat ini mampu bekerja di kedalaman 0.5 meter sampai 40 meter. Untuk konektivitas, alat ini menggunakan Bluetooth untuk menampilkan informasi tentang ikan, kontur dasar lokasi, temperatur air, dan sampah penyebab pancing tersangkut kedalam layar ponsel dan tablet anda.
Fish Finder Berbasis Smartphone Sumber : Sapariyun,S.St.Pi |
Alat ini atau fish finder berbasis smartphone juga mampu bekerja pada suhu -10 sampai +40 derajat. Deepr Fish Finder ini hanya berdiameter 6.5 cm, tahan terhadap air dan benturan yang tidak terlalu keras. Baterai terbuat dari lithium ion dan mampu bertahan selama 6 jam dan dapat di charge kembali menggunakan kabel mikro USB.
Keuntungan lain menggunakan alat pendeteksi ikan ini adalah, karena alat ini berbasis smartphnoe dan tablet mereka juga menyediakan fitur sosial media seperti twitter dan facebook. Jadi bagi anda yang ingin tetap eksis di sosial media, anda bisa langsung share apa yang anda alami sat itu menggunakan aplikasi ini.
Demikian penjelasan singkat tentang beberapa jenis fish finder yang bisa kami sajikan. Namun apapun jenis fish finder secara umum baik fungsi maupun sistem kerja sama. Pengembangan teknologi dan bentuk pada alat pendetksi ikan ini bertujuan pada pemanfaatan atau penggunaan yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan manusia saat ini.*
Sumber Utama : Sapariyun,S.St.Pi
Baca Juga :
- Soal Dan Jawaban Bangunan Kapal Kelas X Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
- Definisi Dan Beragam Istilah Olah Gerak Kapal Penangkap Ikan
- Materi Daerah Penangkap Ikan Kelas X Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - Blended Learning Berbasis Blog
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!