Nah disini admin Unclebonn.com akan membagikan cerita menarik tentang buah dedikasi guru honorer SMK Negeri 1 Pandawai yang oleh kebijakan pemerintah akhirnya mereka berhasil lolos seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru. Guru-guru itu antara lain : Tresia Tade Hae,S.Th, Marta Ke,S.Pd dan Lambert Leba Lulu,S.Pd. Di sekolah mereka biasa disapa Ibu Tere, Ibu Marta dan Pak Lambert.
Kepala SMK Negeri 1 Pandawai, Dominik W. Tenggu, SH yang saat ini juga dipercayakan sebagai Ketua MKKS SMK Kabupaten Sumba Timur memiliki kebijakan soal perekrutan guru honorer. Pak Nick biasa ia disapa, merekrut guru honorer dengan mempertimbangkan kearifan lokal. Maksudnya begini memprioritaskan sarjana yang ada di sekitar sekolah. Sarjana yang berdomisili di Desa Palakahembi (Menggitimbi, Laipori), Walakiri, dan Wanga. Namun tetap memperhatikan kebutuhan sekolah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan profesionalitas. Ada juga guru yang domisili di Waingapu ada guru yang berasal dari suku Flores dan lain-lain.
Kembali ke topik awal. Ibu Tere dan ibu Marta itu guru honorer angkatan perdana semenjak SMK Negeri 1 Pandawai melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2016-2017. SMK Negeri 1 Pandawai merupakan Unit Sekolah Baru yang dibangun pada tahun 2016 dengan dua kompetensi keahlian (jurusan) Teknik Otomotif Sepeda Motor atau saat ini Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) dan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).
Perjuangan dan dedikasi guru-guru honorer saat itu luar biasa sulitnya. Mereka bahkan selama 6 bulan pertama (Juli-Desember 2016) tanpa diberi upah. Mereka menjadikan diri mereka sebagai sukarelawan. Masuk tahun 2017 dengan jumlah siswa sekitar 58 orang mereka masih diberi transportasi. Saking beratnya menjadi guru honorer beberapa orang guru memutuskan mengundurkan diri dari SMK Negeri 1 Pandawai.
Pak Lambert menjadi guru honorer tahun 2018. Saat itu ia menjadi guru termuda di SMK Negeri 1 Pandawai. Dia kelahiran 1995. Mengampuh mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dia pria muda yang keren berpenampilan elegan. Laki-laki muda yang lembut mengatasi persoalan dengan kepala dingin. Dan dengan cara-cara yang persuasif. Berjiwa seni suka pada alat musik gitar dan keyboard. Semanjak tanggal 13 Juli 2021 ia menjadi pria matang semakin dewasa kelihatannya. Dan dia lulus seleksi ASN PPPK Tahap 2 di SMK Negeri 1 Pandawai sesuai Mapel yang diasuhnya saat ini. Dia anak asli Laipori.
Yuk, caritahu apa sih motifnya mengajar di SMK Negeri 1 Pandawai?
"Menjadi pengajar di sekolah pada umumnya untuk mencerdaskan anak bangsa dan tentu itu tidaklah mudah karena di situ seorang guru akan diguguh dan ditiru. Maka dari itu yang membuat saya termotivasi mengajar di SMK N 1 pandawai selain mengajar saya juga dapat belajar agar menjadi orang yang berguna untuk masyarakat setempat. Sebab seorang guru itu adalah orang yang berani mengajar dengan tidak berhenti belajar." Pungkasnya.
Cerita menarik dari dua ibu guru asli Menggitimbi, Desa Palakahembi ini cukup menarik.
Pertama dari Ibu Tere. Ibu Tere salah satu guru yang pantang menyerah. Apapun kondisinya pasti masuk sekolah kecuali sakit berat. Bahkan ketika bayinya masih berusia dua mingguan dia sudah masuk sekolah dan bayinya sudah dibawa ke sekolah. Kedua putranya sejak bayi sudah terbiasa dan tumbuh besar serta bersahabat dengan peserta didik di sekolah. Beliau ini mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Agama Kristen). Pribadi yang hangat dan adaptatif dengan berbagai kondisi. Dia putri dari mantan kepala Desa Palakahembi. Namun almarhum ayahnya meninggal dalam jabatan. Namun sayang ibu guru ini akan ditugaskan di SMA Negeri 1 Nggaha Ori Angu. Karena beliau mengambil formasi di sekolah tersebut. Selamat bertugas di tempat tugas yang baru ya Ibu Tere.
Ketika ditanya apa motivasinya sehingga Ibu Tere begitu setia dan total di SMK Negeri 1 Pandawai?
"Karena SMK Negeri 1 Pandawai ada di tempat saya lahir sehingga memotivasi saya untuk terus berbagi ilmu kepada anak didik. Selain itu mereka juga adalah bagian dari tulang punggung negara ini. Dan saya juga melihat begitu semangat anak-anak untuk menerima ilmu yang saya punya sehingga terus mendorong saya agar lebih memacu diri dalam hal belajar dan mengajar."
Selanjutnya Ibu Marta Ke. Ini Ibu guru boleh dikatakan mati hidup di SMK Negeri 1 Pandawai. Sekitar tahun 2019 ketika ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ketika teman-teman guru lain mendaftar ibu Marta pasif saja. Ditanya kenapa ibu tidak antusias melamar dan mengambil formasi guru?
"Biar saja. Saya hanya mau daftar jika formasi guru BK dibuka di SMK Negeri 1 Pandawai." Jawabnya tegas kepada kami.
Artinya apa? Ibu Marta siap menjadi guru honorer di SMK Negeri 1 Pandawai selamanya jika tidak ada formasi untuk guru Bimbingan Konseling di tempat dimana ia bertugas saat ini. Sebuah komitmen yang luar biasa.
Ibu Marta pribadi yang tegas. Sangat menghargai senior atau orang yang lebih tua darinya. Style-nya guru BK bangetz. Mampu beradaptasi dalam berbagai situasi. Walau remeh temeh dalam konteks ini, admin mau bilang beliau orangnya Fashionable. Katanya sih ia pencinta kebersihan.
Apa sih motifnya sampai ia begitu kerasan di SMK Negeri 1 Pandawai?
"Saya memiliki kiat yakni beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada di sekolah, mengikuti arus dan gelombang yang terus bergulir sampai saat ini sesuai dengan ilmu yang saya miliki." Ungkapnya.
"Saya hanya ingin menyalurkan ilmu yang saya miliki untuk anak-anak. Saya juga terobsesi dengan kata-kata bijak ini, Guru yang baik dapat menginspirasi harapan, menyalakan imajinasi, dan menanamkan kecintaan belajar. - Brad Henry)" Ia menambahkan.
Akhirnya dedikasi dan komitmen beliau untuk tetap di SMK Negeri 1 Pandawai terbayarkan dengan kebijakan ASN PPPK Guru dan afirmasi. Tetap semangat Bu Marta.
Ibu Marta lolos seleksi ASN PPPK Guru tahap 1. Sama seperti ibu Tere sedang menanti surat keputusan dan surat perintah melaksanakan tugas sebagai ASN PPPK.
Jadi itulah cerita singkat terkait guru-guru honorer SMK Negeri 1 Pandawai yang sukses dalam seleksi ASN PPPK Tahap 1 dan Tahap 2. Semoga guru-guru honorer SMK Negeri 1 Pandawai lainnya sukses pula di tahap 3. Bagi admin SMK Negeri 1 Pandawai adalah jembatan menuju Sukses. Biduk menuju sukses. Jadi yang menentukan kesuksesan ada ditangan guru-guru sendiri.
Dengan style kepemimpinan Kepala SMK Negeri 1 Pandawai saat ini, Pak Nick yang visioner, dialogis, partisipatoris dan humanis serta sangat memahami kondisi sosial-kultural setempat diyakini SMK Negeri 1 Pandawai bisa menjadi SMK standar bahkan rujukan. Semoga.*
Baca Juga :
- Pendidikan Membuat Kita Setara
- SMK, Kreativitas, Entrepreneurship Dan Perlu Money Oriented!
- Pendidikan Itu Mahal
- Pendidikan Sebagai, "The Way Of Life"
- Apa Kabar Implementasi Gerakan Penumbuhan Budaya Membaca?
The Best.
ReplyDeleteSwmoga SMK N 1 Pandawai Selalu jadi Sekolah pilihan prioritas k depan buat anak2 Lulusan SMP.
Selamat Untuk Ibu Tere,Ibu Martha,dan Pak Albret ,Penuh Perjuangan Untuk Meraih Sebuah Cita Cita, dan akhirnya Terwujutkan, SMK N 1 PANDAWAI Is the best School,.Satu Kebanggaan Buat Saya Pribadi Ke 2 Putri Terbaik Menggit Timbi Karena Secara SAH Menjadi PNS , Begitu Juga Pak Guru Albret Ada Salah Putra Terbaik Dari Laipori.Juga SAH Menjadi PNS..Selamat Untuk Ke 3 nya..TYM🙏
ReplyDeleteMantap jiwa,sukses buat Pak Lambert, Ibu Tere dan ibu Marta. Tuhan memberkati
ReplyDelete