Dirangkum dari Obrolan Singkat dengan guru Umbu Oskar Tamu Ama
Masih seputar soal dampak wabah Covid - 19 terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Akibat pandemi virus Corona ini siswa dan guru diliburkan-work from home. Namun hak siswa tetap harus dipenuhi dan guru wajib melaksanakan tugasnya. Sehingga mata rantai pendidikan tidak putus. Maka solusinya adalah belajar di rumah dengan media daring (online).
Minggu pagi (10/5/2020) kemarin saya janjian sama Pak Oskar (Umbu Oskar Tamu Ama) untuk main badminton. Setelah itu kami lanjut dengan obrolan santai soal dunia pendidikan. Sebelumnya saya kasih sedikit bocoran soal profil Pak Oskar.
Baca Juga : Siswa Wajib Memiliki Smartphone Dan Guru Punya Gadget Mahal, Why Not?
Beliau saat ini sebagai guru TIK di SMP Negeri 1 Waingapu. Selain itu, beliau adalah Ketua Komunitas Google Educator Group Sumba Timur dan owner Waingapu.com. Soal pembelajaran online, sudah sejak bulan September 2015 beliau sudah menggunakan Google Classroom (GC) untuk penugasan pembelajaran.
Kami sepakat bahwa Google Classroom adalah sistem manajemen pembelajaran terbaik dengan fitur-fitur bawaannya yang sudah masuk dalam level canggih. Guru bisa mengeksplorasi fitur-fitur bawaan Google Classroom tersebut untuk menyajikan pembelajaran jarak jauh. Selain fitur bawaan Google, guru bisa mengintegrasikan aplikasi tambahan atau penunjang ke dalam GC seperti form builder, form limiter, limify, equation editor yang bisa diterapkan di google doc.
Guru atau pendidik bisa juga menggunakan Google Hangouts yang merupakan platform video chat, di mana guru dapat melakukan video meeting dengan peserta didik. Atau melakukan konferensi video dengan guru lain dari rumah masing-masing.
Masalahnya tidak semua peserta didik melek atau antuisias dengan paradigma baru ini. Padahal dalam kondisi seperti saat ini pembelajaran online merupakan alternatif utama (guru dan siswa) jika dilihat dari protokol kesehatan tentang upaya pembatasan penyebaran Covid - 19.
Banyak kendala yang dihadapi oleh para pendidik misalnya, tidak semua anak memiliki smartphone berbasis teknologi Android. Kalaupun ada mereka tidak punya paket data. Ada temuan lain bahwa ada anak tertentu yang punya kemampuan membeli smartphone dan paket data tapi mereka masa bodoh dengan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Baca Juga : Lupa Baca Dan Tulis Akibat Pandemi Covid-19 Yang Berkepanjangan
Ada tips menarik dari Pak Oskar yang beliau sampaikan dalam obrolan pada hari Minggu pagi kemarin terkait pemanfaatan Google Classroom sebagai media pembelajaran jarak jauh. Dikatakan bahwa tugas diberikan bertahap. Jangan anak dibebani dengan tugas yang banyak. Buat tugas yang mudah dan dikemas secara menarik. Tugas-tugas harus dikoreksi dan diserahkan kembali kepada peserta didik. Berikan komentar pada kolom jawaban dari peserta didik, berupa pujian dan koreksi.
Teman-teman (pendidik) kita perlu tanggap menyikapi paradigma baru dalam dunia pendidikan. Pendidikan kita sudah bergeser dari paradigma konvensional ke paradigma digitalisasi (teknologi). Secara tidak langsung kita sudah belajar pola pembelajaran dunia barat (Western Style Education).
Baca Juga : Generasi Covid - 19
Penulis : Unclebonn - 11 Mei 2020
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!