Hai..hai…hai, welcome to my blog unclebonn.com, thank you. Pada kesempatan ini Admin akan menyajikan aneka informasi yang masih fresh tentang spot-spot wisata yang menarik di seputaran Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Salah satunya Kampung Agas. Tentu jika Anda yang berdomisili di dalam Kota Waingapu maka Anda cukup membutuhkan waktu 10 – 15 menit untuk tiba di Kampung Agas.
Lantas seperti apa sih Kampung Agas itu? Apa keistimewaannya dan bagaimana konsep wisata yang ditawarkan? Dan satu lagi apa yang menjadi motivasi pemilik Kampung Agas sehingga membangun tempat wisata yang menarik itu lalu dibuka untuk publik?
Baca Juga : Senja Yang Menakjubkan Di Pantai Walakiri Sumba Timur
Hari Minggu, (26/06/2022) admin berkesempatan berkunjung ke Kampung Agas yang beralamat di RT Parunu 06 RW 03 Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tentu bersama keluarga. Disana Admin bertemu dengan pemiliknya. Sebenarnya sih kami sudah saling kenal dan admin biasa memanggilnya, Bos Galaxy dan saat itu juga dia ditemani istrinya. Kamipun langsung bercengkrama. Tak pakai lama segelas kopi disuguhkan untuk admin. Ada rasa “jahe-jahenya.” Kopi ala Kampung Agas tapi row material-nya asli Sumba loh.
Admin banyak bertanya soal konsep wisata, apa motivasinya, kenapa pakai konsep budaya dan sampai pada ragam kuliner yang ditawarkan kepada pengunjung.
Baca Juga : Memburu Keindahan Air Terjun Tanggedu
Selain itu ada unsur-unsur “ekonomi kerakyatan” sebagai impact dari keberadaan Kampung Agas kepada warga setempat. Tenaga kerja hampir 100 persen anak muda (rambu dan umbu) orang asli disitu. Ini menurut admin luar biasa. Membangun bisnis dengan tetap memperhatikan konsep kearifan lokal.
Menurut admin Kampung Agas ibarat taman mini Sumba Timur dengan segala kesederhanaannya. Penuh nuansa etniknya, so pasti unsur-unsur budaya Sumba Timur menjadi wajah utama taman yang dinamai Kampung Agas itu.
Apakah benar-benar kampung? Kalau admin merasa bak kita sedang mengunjungi sebuah kampung tapi kita juga seperti berada di tengah kota. Ada perpaduan budaya tradisional dengan modernitas-nya.
Suasana sore hari di Kampung Agas |
Dalam prespektif admin itu bersumber dari imajinasi pemiliknya yang mencintai Sumba namun sadar bahwa saat ini kita sudah hidup di era modern yang serba cepat bahkan instan dan butuh sikap adaptif dengan paradigma kekinian. Makanya di kolam pemancingan ikan kamu bisa melihat berdiri tegak sebuah patung singa yang sedang menyemburkan air seperti di Singapura. Namun ketika Anda menapak keliling lokasi seluas setengah hektar maka disitu Anda bisa lihat ada rumah budaya, lopo-lopo (rumah panggung mini) yang diberi nama beberapa kampung ternama yang ada di Sumba Timur. Ada juga kandang rusanya, beragam kuliner, penganan lokal, kain dan songket asli dan dilengkapi sebuah art shop.
Baca Juga : Pulau Sumba Yang Sedang Indah-Indahnya Hari Ini
Guys, disitu tidak ada tempat karaoke. Anda tidak bisa berhura-hura apalagi huru-hara di kompleks Kampung Agas. Dalam lokasi dilarang keras membawa minuman beralkohol. Kita juga dihimbau untuk tidak membawa makanan dari luar. Namun disitu kita disuguhi alunan musik tradisional Sumba. Jika kamu diberikan berkat lebih maka kamu bisa meminta para penari cilik untuk menari. Namun sebagai bentuk apresiasi kamu bisa memberikan sedikit imbalan untuk mereka. Karena mereka anak sekolah dasar (SD) yang "bekerja" disitu sepulang sekolah.
Nah, disitu ada ruang edukasi budaya. Ada infografis setiap titik-titik bangunan bahkan disiapkan seorang pemandu.
Sepertinya disitu cocok juga buat kegiatan anak-anak PPA. Kalau mau buat kegiatan PPA hubungi saja manager operasionalnya. Atau mau memanfaatkan rumah budaya untuk kegiatan keluarga, acara ulang tahun, misalnya, atau kegiatan kedinasan juga silahkan. Banyak alternatif di sana.
Bagi kamu yang hobi mancing maka Kampung Agas tempat yang cocok buat kamu dan keluargamu. Kamu bisa berleha-leha disitu sambil mancing. Pinjam alat pancing hanya Rp. 10 ribu. Umpan gratis. Gimana dengan hasil mancingnya? Gak gratis dunk. Setiap tangkapan dihitung dengan rupiah. Intinya jika tangkapanmu sampai sekilo maka kamu hanya merogoh kocek Rp. 50 ribu. Murah meriah guys.
Kok ada rupiah-rupiahnya? Guys, disitu banyak tenaga kerja lokalnya. Mereka yang bekerja diberi upah. Ada biaya operasionalnya. Ada banyak rupiah yang digelontorkan untuk membangun Kampung Agas bahkan pembangunan masih terus berjalan.
Baca Juga : Mengenal Kambaniru Beach Hotel And Resort, Hotel Bintang Empat Di Kota Waingapu
Obyek Wisata Ramah Anak
Saat admin berkunjung ke Kampung Agas ada nilai lebihnya, terutama bagi para orang tua. Ternyata obyek wisata ini merupakan tempat yang ramah anak. Lokasinya dipagari dengan suasana yang tenang dan aman. Disitu jenis ayam mutiara dibiarkan berkeliaran, ada kandang rusa, dan ada dua kolam ikan dengan konsep modern.
Anak-anak bisa diberi kesempatan untuk memberi makan ikan, memberi makan rusa atau memberi makan ayam mutiara. Untuk makanan hewan peliharaan yang disiapkan di lokasi dibandrol hanya Rp. 5 ribu. Pokoknya harga kampung, boss.
Disitu juga anak-anak diberi edukasi budaya lokal Sumba Timur. Ada beberapa informasi (infografis) yang ditempel pada dinding rumah budaya mini tentang nama tempat (kampung), dan berbagai pernak-pernik sebagai representasi tradisi-budaya lokal, serta berbagai kebiasaan masyarakat tradisional di Sumba Timur. Disitu anak Anda bisa melihat langsung benda-benda seperti arca batu sampai pada perlengkapan sembahyang penganut kepercayaan marapu (aliran kepercayaan masyarakat lokal).
Baca Juga : Raffi Ahmad Dan Luna Maya Cs Kunjungi Sumba, Netizen Minta Ke Sumba Timur
Di lokasi anak-anak bisa melihat perempuan Sumba melakukan proses penenunan kain atau songket. Atau mau menari bersama dengan para penari cilik yang setiap hari selalu ada di lokasi, silahkan. Taman hiburan atau taman wisata yang dibangun ini secara tidak langsung merupakan bentuk aktivitas promosi wisata dan pelestarian budaya asli Sumba Timur.
Penari cilik yang menari untuk para pengunjung |
Kampung Agas merupakan tempat yang cocok untuk menciptakan kebersamaan antara anak dengan orang tuanya yang mungkin selama ini ditemani rutinitas yang padat. Akhirnya jarang ngumpul. Semua fasilitas pendukung seperti toilet dan air bersih standar Covid-19 juga tersedia. Jadi jangan kuatir apalagi galau. Setiap lopo akan ditemani oleh seorang rambu yang selalu standby sebagai pemandu untuk memperlancar komunikasi dan tansaksi antara pengunjung dengan pengelola dapur utama. Para pemandu ini dilengkapi dengan handytalkie sebagai sarana komunikasi mereka. Pokoknya keren deh.
Dengan lokasinya yang tidak jauh dari kota maka Kampung Agas bisa menjadi lokasi kunjungan alternatif bagi orang tua untuk memanjakan anak-anaknya. Disana bapak dan mama atau orang tua bisa nyante asyik sambil ditemani segelas kopi atau juice segar buah naga atau buah-buahan lain sesuai selera Anda masing-masing. Benar-benar asyik. Nikmatnya semakin intim, bossku.
Kampung Kuliner
Kesannya, sang pemilik ingin menyajikan konsep wisata kuliner di Kampung Agas dengan harga kampung. Maksudnya harga terjangkau. Menurutnya jangan samakan Kampung Agas ibarat Cafe. Atau tempat-tempat wisata yang mana harga makanannya mahal-mahal. Pokoknya kalau mau wisata kuliner di Kampung Agas soal harga bersahabat. Dengan kata lain selera boleh tinggi namun dompet aman.
Jadi, sekembalinya pengunjung ke rumah maka mereka akan mendapatkan kenikmatan ganda. Puas menikmati suasana Kampung Agas juga aman soal budget dapur rumah tangga.
Soal kuliner dan penganan lokal ala Kampung Agas itu tersedia di lokasi. Mau yang biasa-biasa saja sampai yang luar biasa juga tersedia. Kalau mau segelas kopi cukup dengan singkong atau ubi jalar, Monggo. Sukun goreng juga ada. Atau mau minum due (tuak manis dari pohon lontar) stoknya selalu tersedia. Mau rasakan sensasi kopi jahe tinggal dipesan. Pokoknya tergantung wani piro, mas.
Catatan buat kita-kita yang low budget cukup pesan saja segelas kopi dan singkong goreng atau pisang goreng. Walau keadaannya demikian suasana teduh dari Kampung Agas sudah memberikan kamu kenikmatan tiada tara.
Bagi kamu yang doyan jus (juice), aneka jus juga tersedia disana seperti jus buah naga, jus sirsak, jus mangga, jus jeruk, jus alpukat dan lain-lain. Rasanya seger apalagi dinikmati dalam suasana yang tenang bekin kamu makin kerasan.
Berikutnya informasi yang sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu, mbak-mbak dan emak-emak seputar beragam kuliner di Kampung Agas. Selain menu lokal ada menu masakan dari Bima, Lombok, Sumbawa atau masakan kuliner asli Nusa Tenggara Barat (NTB). Kenapa ada dari NTB? Karena pemiliknya dari NTB. Dari Bima dan Lombok.
Menu masakan itu seperti empal sapi goreng, singang ikan sumbawa, singang udang sumbawa, siput ikan sumbawa, ikan selepe goreng bima, ayam bakar taliwang, pelecing kangkung lombok atau nasi goreng siput dan lain-lain. Harga juga terjangkau. Dari Rp. 15 ribu sampai Rp. 125 ribu.Yang harga paling mahal itu ayam bakar taliwang, guys. Semua komposisi bahan dan bumbu diolah benar-benar memperhatikan masala higienitas serta kehalalannya.
Bagaimana dengan masakan kuliner lokalnya. Walaupun harga murah meriah soal rasa tak pernah bohong. Pokoknya uenak dan gurih.
Harganya merakyat bossku. Di lokasi admin mencoba sayur asam kangkung (kangkung tumis) ada juga bunga pepaya tumis. Sangking enaknya tuh sayur akhirnya dua piring nasi jagung dihabiskan oleh admin. Mas-mas itu perut apa gentong? (Cuman canda).
Menu masakan kuliner di Kampung Agas |
Mau sayur yang jarang-jarang ditemui? Nah disana anda bisa mencoba sayur rebung dan sayur paku. Bukan paku-pakuan 😄😄. Mau tahu kisaran harganya?
Baca Juga : Indahnya Air Terjun Harunda Di Desa Bidihunga Kabupaten Sumba Timur
Bossku harga merakyat mudah dijangkau. Hanya bermain diangka Rp. 10 ribu sampai Rp. 20 ribuan. Yang kelola orang kita sendiri. Soal rasa menggelinjang, bossku.
Mau yang biasa-biasa saja atau mau yang luar biasa tergantung selera dan isi dompet, bossku. Yang jelas disana bukan soal mengejar harga tapi di Kampung Agas kita merasakan pesona budaya kita sendiri - Sumba Timur. Kita beruntung ada pebisnis yang berbisnis dengan hati karena kecintaannya pada tempat ia hidup, bernapas dan bersujud di bumi Merapu ini.
Ayo silahkan ke Kampung Agas dan buktikan apa yang admin tuliskan ini. Lokasi gak pake ribet. Cukup Anda lewat di Pos - AL Kanatang belok kanan. Ikut penanda lokasi yang dipasang sepanjang jalan menuju obyek wisata Kampung Agas. Grand Opening Invitation Kampung Agas pada Sabtu (12/06/202). Lokasi wisata ini dibuka mulai pukul 08.00 - 20.00 Wita. Semoga menikmati.*
Jangan Lupa SHARE
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!