Kita berharap dalam situasi seperti ini pemimpin umat memberi khotbah-khotbah yang menyejukan bagi umatnya atau pengikutnya. Mudah-mudahan kita sepakat soal ini.
Jangan biarkan isu SARA menjadi pemicu pertentangan antar sesama anak bangsa. Mata dan otak masyarakat sudah lelah melihat perilaku atau mendengar pernyataan hate speech dari makhluk-makhluk yang cari perhatian, cari uang lewat tutur kata yang sarat kepentingan dan penuh kebencian.
Baca Juga : Jangan Larang Guru Berpolitik
Anehnya ketika berurusan dengan polisi pasti drama yang dipilih playing victim : dizolimi, tidak pro-lah dan beribu alasan lain. Benteng terakhir pasti bawa nama agama. Dan metodenya sama bagi para mandor dan politisi pragmatis.
Tapi saya meyakini pernyataan Bung Eggi Sudjana tidak mewakili umat secara keseluruhan. Masih banyak teman yang begitu menghargai keberagaman Indonesia.
Baca Juga : Harta, Tahta Dan Wanita
Saya juga percaya dengan pendidikan yang tinggi dari pemimpin umat kami dan pengetahuan filsafat yang mumpuni mereka tidak akan pernah terjebak dalam ujaran yang tendensius kayak ini. Pernyataan ini seperti manusia psikopat karena seringnya ia dirundung kegagalan.
Dan kita yang suka kritis jangan beraksi di jalanan, protes sana-sini. Percayakan pada proses hukum. Jangan sampai kita jatuh pada lubang yang sama.
Tuhan tak perlu dibela. Biarlah Tuhan yang menjaga dan membela umatnya. Kasihilah musuh-mu! Kondisi bangsa saat ini seperti menanti oase ditengah padang politik.
Baca Juga : Kelas Sebagai Ruang Demokrasi
Artikel lawas 2017
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!