Apakah hosti yang sudah dikonsekrir itu bisa rusak atau berjamur? Kalau rusak atau berjamur lalu diapakan? Terus, bagaimana kalau hosti jatuh di tanah dan menjadi kotor?
Hosti yang sudah dikonsekrasikan menghadirkan Yesus Kristus
secara nyata tetapi speciesnya ya tetap roti biasa. Karena itu, hosti itu juga
bisa rusak atau berjamur. Demikian pula, jika hosti itu kebetulan jatuh di
tanah dan kotor, maka hosti itu juga bisa dipandang sebagai roti yang rusak.
Hosti yang rusak atau kotor bisa direndam dalam air sampai larut menjadi tepung
biasa. Dengan hilangnya bentuk roti, maka kehadiran nyata Yesus Kristus juga
tidak ada. Larutan air dengan tepung itu kemudian bisa dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk bekas benda-benda suci. Tentu saja semua itu haruslah
diperlakukan dengan penuh hormat.
Mengapa hosti yang baru diterima harus langsung dimakan?
Apakah boleh dibawa ke tempat duduk baru kemudian dimakan?
Baca Juga : Sekiranya Kamu Perlu Memberinya Anggur Asam
Semua itu hanyalah karena alasan praktis yaitu supaya
terjamin bahwa hosti yang diterima itu benar-benar dimakan. Karena ada saja
orang yang percaya bahwa hosti suci itu bisa digunakan sebagai sumber kekuatan
magis untuk berbagai keperluan. Misalnya, di Filipina, masih ada umat yang
percaya bahwa ayam jago yang diberi makan hosti suci akan selalu menang dalam
bertarung. Atau juga ada umat yang ingin menyimpan hosti suci sebagai jimat
penangkal kekuatan jahat. Adanya aneka pemikiran yang tidak sehat ini mengharuskan
kita memperoleh jaminan bahwa hosti yang diterima itu benar-benar dimakan.
Misalkan Anda pernah lihat ada ibu yang setelah memakan
hosti, kemudian mencuilkan sedikit dan diberikan kepada anaknya yang merengek
minta komuni. Apakah hal ini dibenarkan?
Tentu saja hal seperti itu tidak bisa dibenarkan. Anak-anak
yang belum mampu menggunakan akal budinya secara penuh, belum boleh menerima
komuni. Dalam hal seperti itu, kiranya ibu itu perlu memberi pengertian kepada anaknya
bahwa komuni itu hanya boleh diterima oleh mereka yang sudah “besar”. Sebagai
ganti, bisa dicarikan roti lain.
Baca Juga : Kenapa Beda Rumusan Doa Bapa Kami Dalam Kitab Suci Dengan Rumusan Yang Dipakai Oleh Orang Katolik?
Lantas, kenapa Tuhan Yesus menggunakan anggur? Apakah karena
warna anggur itu seperti darah?
Anggur adalah minuman sehari-hari orang Yahudi. Karena Yesus
mau memberikan dirinya sebagai makanan dan minuman, maka digunakanlah minuman
yang lazim di Israel. Penggunaan roti dan anggur juga mempunyai makna lebih.
Dari Perjanjian Lama, bisa diketahui bahwa roti dan anggur sudah sejak awal
digunakan sebagai lambang yang mewakili segala karunia yang diberikan Tuhan
kepada kita. Karena itu, roti dan anggur dipersembahkan di antara buah-buah
sulung sebagai tanda terima kasih kepada Pencipta. Melkisedek, raja dan imam,
mempersembahkan roti dan anggur sebagai satu pratanda persembahan dirinya (Kej
14:18; bdk KGK 1333-1334).
Saat Misa saya lihat imam mencuil hosti kemudian dimasukkan
ke dalam piala berisi anggur. Apakah itu ada artinya?
Baca Juga : Bolehkah Orang Katolik Menyimpan Patung Agama Lain?
Mencampurkan sedikit dari roti ke dalam anggur yang akan
diminum adalah sebuah kebiasaan kuno. Pemaknaan liturgisnya tercermin dalam doa
yang diucapkan imam dalam hati ketika memasukkan pecahan kecil hosti ke dalam
piala: “Semoga pencampuran Tubuh dan Darah Tuhan kita Yesus Kristus ini
memberikan kehidupan abadi kepada kita semua yang akan menyambut-Nya.” Artinya,
roti menghadirkan tubuh Yesus, yang kasat mata. Roti bisa dikatakan mewakili
apa yang kelihatan, yang manusiawi. Sedangkan anggur melambangkan seluruh hidup
Yesus yang tidak kasat mata yang Ilahi. Maka, pencampuran roti dan anggur
berarti pemberian hidup Ilahi kepada kita manusia yang menyambut hosti suci itu.
Mengapa hosti yang digunakan oleh imam itu jauh lebih besar
daripada hosti umat? Jika pada awal Misa ternyata hosti besar habis, dan
kemudian imam terpaksa menggunakan hosti kecil, apakah boleh dilakukan? Jika
imam lupa membawa hosti kecil waktu Misa di stasi, apakah hosti imam boleh
diberikan kepada umat?
Baca Juga : Apakah Trinitas Itu Sama Dengan Trimurti Dan Triteisme?
Penggunaan hosti yang bentuknya lebih besar tidak mempunyai
alasan lain kecuali alasan praktis, yaitu supaya bisa dilihat secara lebih
jelas oleh umat yang mengikuti Perayaan Ekaristi. Jika hosti besar habis,
Perayaan Ekaristi tetap absah jika menggunakan hosti yang kecil. Tetapi, tentu
hosti kecil itu tidak bisa dilihat umat secara jelas. Hosti besar bisa
digunakan juga untuk diberikan kepada umat. Tentu hal ini dilakukan dalam
keadaan terpaksa.
Demikian penjelasan singkat tentang pertanyaan seputar Hostidan Anggur saat misa dalam kalangan Gereja Katolik Roma. Mudahan-mudahan
penjelasan ini menambah wawasan bagi umat Katolik dan pengetahuan bagi para pembaca
yang budiman.*
Penulis : MYB - Klik Sumber
Catatan : Artikel ini sudah diedit sesuai standar blog. Trims
No comments:
Post a Comment
Kami sangat menghargai pendapat Anda namun untuk kebaikan bersama mohon berkomentarlah dengan sopan!